ITS News

Jumat, 27 September 2024
13 Februari 2008, 20:02

ITS Siap Jadi BLU

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pihak rektorat ITS sengaja mengundang beberapa narasumber yang berkompeten untuk mewacanakan BLU dalam lokakarya ITS Menuju BLU, Rabu (13/2). Mereka adalah Prof Dr Johannes Gunawan dari Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Edward UP Nainggolan selaku Kasie pembinaan BLU dari Depkeu, Zainal Asrul Kepala Satgas BLU BPKP Jatim serta rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Dr H M Amin Abdullah yang merupakan universitas pertama yang telah menganut sistem BLU.

Membuka acara tersebut rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD menyampaikan bahwa permasalahan fleksibilitas dana menjadi masalah yang perlu dikaji dalam lokakarya ini. ”Selama ini penerimaan perguruan tinggi dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) harus disetorkan pada pemerintah terlebih dahulu,” ungkapnya.

Hal ini, ungkap Probo, menyebabkan tidak fleksibilitasnya dana PNBP, yang diantaranya adalah dana SPI dan SPP. Probo mengatakan seharusnya dana tersebut bisa langsung dialokasikan untuk kepentingan Perguruan Tinggi. ”Seharusnya dana-dana tersebut bisa digunakan langsung untuk pembiayaan operasional seperti penggajian dosen” jelasnya.

Sebenarnya Rancangan Undang-undang (RUU) untuk mengatur hal ini sedang dirancang oleh anggota dewan Perwakilan Rakyat. RUU tersebut adalah RUU Badan Hukum Pendidikan (BHP). Rancangan undang-undang ini merupakan implikasi dari Undang-undang Sisdiknas yang menjelaskan bahwa penyelenggara satuan pendidikan formal didirikan oleh pemerintah yang berbentuk Badan hukum pendidikan.

Namun hingga kini RUU BHP itu belum kunjung disahkan oleh pemerintah. ”Banyak kendala yang membuat RUU tersebut belum juga direalisasikan,” ungkap Prof Dr Johannes Gunawan dari Dikti.

Oleh karena itu, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Badan Layanan Umum dirasa pas sebagai solusi. ”BLU adalah saran dari Menkeu sebagai solusi pemecahan permasalahan fleksibilitas anggaran,” ungkap Probo.

Probo yakin sebenarnya ITS sudah sangat siap menjadi BLU. Namun, dalam pengambilan keputusan ia tidak dapat melakukan sendiri, melainkan harus melalui rapat senat. ”Untuk itu saya mengadakan lokakarya ini, agar seluruh senat dan pimpinan ITS bisa mengetahui seluk beluk BLU,” tambah Probo.

Berbagi pengalaman
Selama ini kekhawatiran terbesar mahasiswa adalah adanya kenaikan SPP saat BLU diberlakukan. Mengenai kekhawatiran itu Zainal Asrul, Kepala Satgas BLU BPKP Jatim menyatakan SPP seharusnya tidak akan naik dengan diberlakukannya BLU. ’’Tidak ada alasan SPP naik. Pegawainya masih digaji oleh pemerintah, pembangunan gedung juga masih dari dana APBN,’’jelasnya.

Jika sampai ada kenaikan SPP setelah mendapatkan BLU maka ada yang salah dalam sistem pengelolaan anggarannya. Zainal membuat perbandingan dengan penghitungan SPP PTS yang membebankan seluruh dana operasional kampus termasuk pembangunan sarana ke dalam SPP mahasiswa. Dilihat dari hal ini, maka logikanya SPP PTN yang menjadi BLU lebih rendah dari SPP PTS. ’’SPP PTN kan hanya dihitung dari biaya per mahasiswa per tahun saja. Gaji pegawai sampai pembangunan sarana kan masih ditanggung pemerintah,’’jelasnya.

Pengalaman dari UIN kalijaga juga dibicarakan dalam lokakarya ini. Universitas pertama yang menganut sistem BLU ini mengungkapkan bahwa sebenarnya BLU banyak memberi manfaat. ”Tak ada perubahan yang berarti dari penerapan BLU, pembangunan gedung tetap dibiayai pemerintah, begitu pula dengan gaji para pegawai,” ungkap Rektor UIN Prof Dr H Moh Amin Abdullah.

Amin menambahkan dulu, ia juga banyak menerima kritikan dari mahasiswa dan hampir setiap hari didemo mahasiswa. Namun ia dapat meredam emosi mereka. ”Bagi saya Mahasiswa adalah patner bagi saya sering kali berdiskusi dengan mereka, hingga mereka paham bahwa BLU tidak seperti yang mereka pikirkan,” ungkapnya.

Amin menyatakan strateginya untuk meredam emosi mahasiswa adalah dengan menunjukkan ketransparansi pengelolaan anggaran tersebut. ’’Komitmen saya sejak awal adalah SPP tidak naik,’’ujarnya.

Menurutnya, setelah mahasiswa merasakan sendiri bahwa dana itu benar-benar untuk mereka, aksi demonstrasi berhenti. ’’Siapa yang tidak bangga dengan gedung UIN yang baru. Gedung bagus, SPP nggak naik, jadi mahasiswa benar-benar tahu uang negara memang untuk kepentingan mereka,’’tambahnya.

Menanggapi lokakarya tersebut, Nurcholis selaku Presiden BEM ITS mengaku bahwa kekhawatiran terhadap BLU masih tetap ada. ”Sebagai Sistem Baru yang diterapkan untuk perguruan tinggi wajar jika Mahasiswa masih merasa khawatir. Namun saya berharap jika nanti ITS benar-benar menjadi PT BLU tidak akan ada kenaikan biaya Mahasiswa,” ungkapnya. Selain itu, imbuh Nurcholis porsi jalur masuk SPMB tidak akan dikurangi, sehingga akses masyarakat untuk masuk ITS tidak berkurang.(yud/asa)

Berita Terkait

ITS Media Center > Berita Utama > ITS Siap Jadi BLU