Puluhan foto berkategori urban terpampang pada sepanjang dinding ruangan SCC dalam rangka Photoghrapy Festival Planopolis yang dihelat Himpunan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Foto yang dipamerankan merupakan hasil seleksi awal lomba. Dari 26 buah foto yang masuk, kebanyakan tertarik dengan judul yang terkait sejarah kota Surabaya.

Penjurian awal foto yang berhak masuk final adalah melalui kriteria tema yakni white and black of city. Seperti yang diterangkan PJ (penanggung jawab) Photoghrapy and Film Dokumenter Festival, Muhammad Fitrah Rifai, ”pertama yang kita seleksi, apakah foto tersebut masuk kriteria tema apa tidak”. Mahasiswa jurusan PWK angkatan 2005 ini pun melanjutkan, selebihnya yang dinilai adalah teknik pengambilan gambar, angle, dan segi artistik yang menjadi poin penting  photoghrapy.

Juri yang dihadirkan pun tidak main-main, antara lain Don Aryadien (ahli pembuat film), Heru Purwodyo (dosen PWK ITS) dan Bambang Mardiono (fotografer). "Dengan terpenuhi semua ahli dalam penjurian diharapkan akan didapatkan karya photoghrapy yang terbaik sebagai pemenagnya," ungkap mahasiswa yang akrap disapa Fitrah.

Tema White and Black of City sendiri, lanjut Fitrah, bertujuan mengkondisikan kondisi kota Surabaya dari segi gelap maupun terangnya. Jurusan PWK yang memang berdisiplin ilmu tata kota dan wilayah, ingin mencitrakan tentang perencanaan dan tata kota kepada peserta. Adapun peserta festival foto ini meliputi dari kalangan mahasiswa, pelajar dan umum. "Sasaran utama acara ini memang memperkenalkan PWK kepada pelajar SMA, yang banyak tertarik terhadap gambaran kota Surabaya," papar Fitrah.

Kota Surabaya memiliki gedung dan tata kota yang unik dan dapat dijadikan judul foto, seperti karya Adam Harika yang berjudul sejarah yang terkucilkan. "Dan tentunya masih banyak lagi yang diangkat dari Surabaya yang bertemakan White and Black of City," pungkas fitrah. (Fn/th@)