ITS News

Jumat, 27 September 2024
01 Maret 2008, 12:03

Hybrid System dan Biofuel, Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hybrid System, inovasi baru di dunia otomotif Indonesia. Pemanfaatan gasoline atau bensin dipadukan dengan energi listrik menjadi keunggulan mobil bersistem hybrid. Hal itu disampaikan pakar otomotif Suwito Sumargo dari LSM OTOpoint (Ikatan Peduli Otomotif) saat menyampaikan materi seminarnya.

”Selama ini banyak sekali gas beracun dan logam berat yang tedapat dalam bahan bakar kita. Seperti Karbonmonoksida dan timbal yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup. Untuk itu perlu tindakan preventif,” ungkap Suwito yang juga lulusan Teknik Mesin ITS ini.

Dikatakan Suwito, hybrid system memiliki beberapa keunggulan yaitu emisi yang relatif rendah namun tetap bertenaga. ”Keunggulan lain dari teknologi ini selain ramah lingkungan dan konsumsi bahan bakar rendah juga mempunyai system powering yang handal,” ungkap Suwito.

Meski demikian, Suwito menyayangkan sistem ini belum banyak dikenal masyarakat luas. ”Namun sayangnya sosialisasi akan keberadaan hybrid system masih sangat langka. Hanya sedikit pihak otomotif yang mau berbagi pengetahuannya,” tandas Pria berkacamata ini.

Suwito juga menyatakan, ini tantangan buat mahasiswa Teknik Mesin ITS untuk mendalami bidang ini, dikarenakan kedepannya hybrid system menjadi mobil masa depan. ”Saat ini mobil THS II (Toyota Hybrid System) Prius menjadi andalan Toyota Mobil yang laku keras di Jepang dan Amerika,” ujar Suwito memberi contoh. Lanjutnya System hybrid memiliki ciri khas, menggunakan HV (Hybrid Vehicle) battery yang tidak ditemukan di mobil yang lain.

Sementara itu Pertamina yang diwakili Panda Krismianto memberikan materi berupa pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) sebagai solusi mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil. Alternatif bahan baku biofuel sangat mudah didapatkan dan dapat diperbaharui seperti tebu, pohon jarak dan ubi kayu.

”Gas buang biofuel lebih baik dan pembakaran lebih sempurna, ditambah memakai biofuel tidak perlu memodifikasi mesin,” terang Panda. Pria ini juga menambahkan, keuntungan lain memakai biofuel umur mesin menjadi lebih panjang.

Panda Krismianto juga berpesan untuk tidak ragu mengunakan biofuel. ”Dengan kapasitas yang sama. Biofuel dibanding bensin mampu menghasilkan power yang lebih tinggi,” katanya.

Pertamina sendiri, papar Panda, telah memiliki beberapa produk Biofuel yaitu Biosolar, Biopremium, dan Biopertamax. ”Saat ini memang masih dijual terbatas di SPBU Jabotabek, Surabaya dan Malang,” tandas karyawan Pertamina ini.

Namun Pertamina akan mempebesar produksi Biofuel keseluruh wilayah Indonesia. Dan tahun 2009 nanti, target Pertamina, Jawa, Bali, Sumatra, dan Kalimantan akan menggunakan biofuel untuk kebutuhan listrik dan transportasi.(Fn/asa)

Berita Terkait