Burhan Adiguna selaku ketua panitia Responsible Rally 2K8 menerangkan, secara Teknis Rally Day 2008 sendiri tak jauh berbeda dengan sebelumnya.”Peserta diminta mencari pos yang kita sebar dan tentunya waktu yang kita siapkan untuk finish terbatas,” ungkapnya.

Burhan menambahkan, peserta juga dituntut mampu bertindak responsible riding seperti yang telah diseminarkan sehari sebelumnya.”Berdasarkan ketentuan pihak Ikatan Motor Indonesia Jawa Timur, dalam Kompetisi Rally yang menjadi penilaian adalah kecepatan dan responsible riding tentunya yang menjadi tema Rally,” jelas mahasiswa angkatan 2005 ini.

Peserta Rally Day memperebutkan hadiah berdasarkan kategori yang telah ditetapkan panitia. Juara 1 hingga 10 untuk kategori umum berhak membawa pulang uang tunai dan trophi. Begitu pula untuk juara 1 hingga 5 kategori pelajar atau mahasiswa. Sementara untuk juara 1 sampai 3 untuk kategori Alumni Teknik Mesin ITS.

Dalam acara ini, animo masyarakat yang ikut pada kegiatan aktratif ini sangat besar sekali, banyak peserta yang hadir dari luar Surabaya seperti Malang. Ditemui di tengah kunjungan ke stan-stan, Kajur Teknik Mesin ITS, Dr Ing Herman Sasongko mengungkapkan pesan buat panitia agar alumni Teknik Mesin lebih disentuh dalam acara Rally Day.

Herman mengungkapkan bahwa kegiatan Rally Day sebagai upaya membantu pihak Kepolisian dalam kampanye penerapan responsible riding yang menjadi program Satlantas Polwiltabes Surabaya.Dalam pembukaanya, Ketua Jurusan Teknik Mesin ini melepas kendaraan peserta Rally Day untuk berkelling kota Surabaya dan menemukan beberapa POS yang telahditentukan Panitia.

”Alumni kita banyak yang gemar Rally dan acara seperti ini diharapkan mampu menjaring serta mengumpulkan mereka kembali,” ungkap Herman. Rally Day 2008 sendiri digelar beserta kegiatan lainnya di Lapangan Basuki Rahmat sekaligus menandai berakhirnya Pekan Mekanika Part II.

Dr Ing Herman Sasongko berharap acara Pekan Mekanika tidak hanya menjadi acara regional Jawa- Bali, tetapi bertaraf Nasional. ”Doakan saja tahun depan Pekan Mekanika menjadi bertaraf nasional,” pinta pria yang mengaku anak band ini.(Fn/th@)