Bagi seorang yang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi membutuhkan pemikiran dan kemauan yang kuat. Hal itu juga yang sempat membuat bimbang Gunawan ketika memutuskan untuk kuliah.
"Orang tua saya sempat bilang, lulusan SMK tidak perlu kuliah, langsung kerja saja",imbuhnya. Namun, karena memiliki kemauan yang keras, akhirnya ia memutuskan masuk ke program D3 Desain dan Konstruksi kapal PPNS. Hasilnya tak sia-sia, pada tahun 2004 ia lulus dengan predikat cum laude karena IPK-nya mecapai 3,63.
Ketika baru lulus D3, dirinya sempat mengajar di sebuah bimbingan belajar di Surabaya. Pada saat itu juga, ia mendapat tawaran untuk bekerja di PT.PAL. Tetapi ia masih ingin bekerja di bimbinga belajar tersebut. Namun, baru saja 2 minggu ia bekerja disana, ia mendapat surat pemberhentian karena banyak di protes oleh muridnya. Saat itu, dirinya sempat putus asa karena merasa belum siap kerja.
Namun, ia mendapat inspirasi ketika bapak kostnya menasehatinya."Kamu itu, sudah dikuliahkan jauh-jauh ke ITS, masa cuma gitu aja sudah menyerah?",begitu ia menirukan bapak kostnya. Seperti mendapat angin segar, akhirnya ia berusaha bangkit dan tak disangka, keesokan harinya, ia mendapat panggilan untuk menyusul teman-temanya yang telah bekerja di PT.PAL Surabaya.
Pria kelahiran Tulungagung, 25 tahun yang lalu ini akhirnya bekerja sebagai Drafter Engineer selama setahun di PT.PAL Surabaya. Ketika itu, statusnya di perusahaan tersebut adalah karyawan kontrak. Merasa belum mendapat kejelasan status, ia akhirnya pindah ke PT. Meratus.
Ketika mulai meniti karir di perusahaan itu, dirinya ingin melanjutkan kuliahnya. Akhirnya ia memilih melnjutkan studi Lintas Jalur di Jurusan Teknik K3 PPNS. Ia memilih jurusan ini, karena dia merasa enjoy untuk menangani kesehatan di lingkungan kerja. Seperti ketika ia lulus D3, ia berhasil menyelesaikan program lintas jalurnya dengan IPK 3,65.
"Waktu lulus SMK saya menyukai desain kapal, tapi waktu mulai kerja saya menyukai kesehatan dan lingkungan kerja, tidak tahu kedepan saya suka apalagi", ungkapnya.. Memang ketertarikanya dalam mencoba hal baru yang membuatnya memiliki cita-cita yang senantiasa berganti seiring perkembangan jaman.
Ketika ditanya apa yang diperlukan oleh calon wisudawan sebelum terjun ke dunia kerja. Ia menyarankan untuk sebisa mungkin memilih pergaulan yang terbaik bagi kita sendiri. Tak jarang, masalah itu datang dari dalam diri kita sendiri. Sehingga, hal apa yang perlu diprioritaskan dapat kita selesaikan dengan baik.(mas)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya