ITS News

Jumat, 27 September 2024
05 Maret 2008, 14:03

Juarai iMulai, Tolak Sebut Kemenangan Pribadi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tanggal 26 Februari lalu merupakan hari bersejarah bagi LSCM ITS. Dr Ir Ahmad Rusdiansyah MEng, salah seorang peneliti senior LSCM dengan proposal penelitiannya berjudul Pengembangan Aplikasi Perangkat Lunak untuk Mengoptimumkan Konsolidasi Pengiriman Produk untuk Kluster Industri atau UKM, berhasil menjuarai lomba inovasi iMulai yang dimotori Microsoft Indonesia dan Senada. Atas kemenangan tersebut, LSCM ITS menerima dukungan piranti keras dan piranti lunak bisnis dari Microsoft senilai lebih dari Rp 145 juta serta pendanaan hibah dari Senada sebesar Rp 220 juta untuk biaya pengembangan inovasi.

Meski dinyatakan sebagai pemenang iMulai, tapi secara pribadi Ahmad merasa tak nyaman bila dirinya disebut-sebut sebagai juara. Sebab, konsep adanya perangkat lunak tersebut bukan semata-mata hasil kerja kerasnya saja, namun juga peneliti yang satu tim bersamanya. "Dulu tim kami ada empat orang, sekarang tinggal dua. Karena yang lain melanjutkan sekolah. Mereka adalah orang yang kompeten di bidangnya, bahkan ada di antaranya aktif menulis jurnal internasional," tutur pria asal Surabaya ini.

Lagi pula, imbuh Ahmad, proposal yang ia ajukan dalam lomba iMulai sebenarnya merupakan akumulasi dari penelitian yang telah berjalan sejak 2006 hingga 2007. "Saya tinggal menuliskannya dalam bentuk proposal, lalu mengirimkannya ke panitia lomba," tegas Ahmad.

Dan selama proses pengembangan yakni enam bulan ke depan,lanjut dosen Teknik Industri ITS ini, hak penelitian sepenuhnya berada di LSCM, bukan dirinya. "Selain itu pengembangan software ini tidak saya lakukan sendiri tapi juga dibantu mahasiswa. Jadi, sekali lagi jangan dipandang bahwa kemenangan ini milik saya semata," ujar Ahmad.

Adapun tentang software yang ia kembangkan, Ahmad mengungkapkan bahwa piranti lunak tersebut masih berkaitan dengan supply chain management (SCM). Yakni, sebuah metode bagaimana menghasilkan produk dari hulu ke hilir dengan efektifitas pengelolaan informasi. "Bagian yang ditangani adalah sisi logistik dan inventory manajemen," ungkapnya.

Menurut Ahmad, software yang ditawarkan terpilih menjadi pemenang iMulai karena memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya, keberhasilan dari inovasi tersebut akan memberikan dampak sistemik bagi perekonomian Indonesia serta mampu meningkatkan efektifitas distribusi barang.

Penjelasannya, lanjut Ahmad, dikatakan distribusi barang makin efektif karena piranti ini membantu memudahkan proses konsolidasi pengiriman dan mengatur penjadwalan. Efek yang ditimbulkan kemudian adalah biaya logistik menurun. "Akhirnya dari sisi sistemnya, harga jual akan menurun dan daya saing ekonomi makin tinggi," tegas pria berkacamata ini.

Khusus di Indonesia, Ahmad mengungkapkan bahwa konsep SCM ini relatif baru (belum berusia 20 tahun). "Tapi, ide tentang yang mengarah ke sana, itu sudah ada sejak lama," tuturnya.

Untuk mengembangkan piranti tersebut, Ahmad diberi waktu oleh Microsoft selama enam bulan dan wajib melakukan report pada tiap bulannya. "Kita nantinya wajib membuat laporan bulanan sejauh mana progres dari software yang kita tangani," ujar Ahmad.

Dan berbeda dengan riset-riset yang dipegang LSCM sebelumnya, untuk penilitian dana dari Microsoft ini piranti lunak diarahkan pada commercial software. "Output dari penelitian yang ada selama ini hanya berupa prototype software. Tapi, untuk iMulai ini saya mencoba mengusulkan commercial software dan ternyata berhasil," tukas Ahmad.

Dengan kemenangan dalam inovasi iMulai ini, maka secara otomatis Ahmad telah menyingkirkan 103 pesaingnya. Total seluruh peserta iMulai adalah 106 peserta, kemudian di babak penyisihan diambil 30 orang. Setelah itu masih dilakukan penyaringan dan tersisa enam kandidat. "Dan dari enam kandidat tersebut akhirnya dipilih tiga pemenang. Dan syukurlah kita bisa masuk," ungkap Ahmad sambil tersenyum.

Untuk diketahui, iMulai sendiri merupakan ajang kompetisi yang bertujuan untuk menggugah semangat berinovasi dan menegaskan pentingnya inovasi di kalangan pebisnis Indonesia. Kompetisi ini diprakarsai oleh Microsoft Indonesia bersama Senada, sebuah program daya saing Indonesia yang didanai oleh The United States Agency for International Development (USAID ). (f@y/th@)

Berita Terkait