ITS News

Jumat, 27 September 2024
05 Maret 2008, 09:03

SPMB 9 PTN di Jawa Timur Siap Berpisah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menurut Pembantu Rektor I ITS Prof Dr.Ir.Arif Djunaidy, MSc, pertemuan ini sekedar diskusi pelaksanaan SPMB terpadu. ’’Kami hanya membahas bagaimana nanti rumusan mekanismenya,’’ujarnya didampingi PR II ITS Sugeng Winardi, Wakil Rektor II Unair Zainuddin.

Sementara, keputusan mengenai pelaksanaan dan ketetapan mekanisme tetap berada di tangan para rektor yang kemarin melangsungkan pertemuan di Jimbaran, Bali. Para Rektor PTN yang tergabung dalam Paguyuban Rektor PTN Wilayah Indonesia Timur sedang membahas masalah yang sama di Bali. ’’Ada Rektor-Rektor dari 17 perguruan tinggi negeri yang berkumpul disana,’’jelasnya.
    
Arif menegaskan, hasil dari diskusi yang dihadari dari Unair, ITS, Unibraw, Unej, Unijoyo, IAIN Sunan Ampel, UM, STAIN Malang, Unesa ini membahas lima mekanisme pokok. Yaitu menyiapkan soal ujian, menyelenggarakan pendaftaran, penyelenggaraan ujian masuk, menyiapkan sistem infromasi, dan evaluasi & penetapan hasil seleksi. ’’Kita baru menyepakati lima tugas pokok tersebut,’’paparnya. Saat ini, Paguyuban Rektor PTN Wilayah Jatim tengah menunggu surat keputusan dari dirjen dikti mengenai proses perceraian dengan perhimpunan SPMB Nusantara. ’’Kami mengharap dalam minggu-minggu ini atau minggu depan sudah turun,’’jelasnya.
   
Arif menambahkan, Paguyuban Rektor PTN Wilayah Jatim akan taat pada keputusan dirjen dikti. Yang jelas, waktu pelaksanaan SPMB ini tidak akan menyalahi aturan dari dirjen dikti, yaitu akan digelar setelah Unas. ’’Unas kan bulan Mei, jadi ya sekitar Juni nanti kita pilih hari baiknya,’’lanjut Zainuddin. Dia menambahkan pada dasarnya semua siswa yang sudah mengikuti Unas dapat mengikuti tes SPMB ini. Hanya saja, siswa yang dinyatakan diterima harus dapat menunjukkan ijazah SMA atau sederajat. ’’Kalau ada yang ujian susulan tetap bisa mengikuti,’’terangnya.
   
Pelaksanaan SPMB ini tidak berbeda dengan yang sudah-sudah. Seperti pembagian tiga kelompok jurusan IPA, IPS, dan IPC tidak akan berubah. ’’Tesnya juga dua hari, sama saja,’’lanjutnya. Begitu pula mengenai jangkauan SPMB yang digagas oleh Paguyuban Rektor PTN Se Jatim ini juga tetap nasional.

’’Para rektor yang akan memutuskan bagaimana nanti mekanisme penyelenggaraannya untuk di luar Jatim,’’lanjutnya. Saat ini sudah ada beberapa alternatif mengenai penyelenggaraan di luar Jatim tersebut. Namun keputusan ada di tangan para rektor.

Zainuddin menegaskan mereka siap menangani lima mekanisme pokok penyelenggaraan SPMB tersebut dalam jangka waktu yang relatif singkat ini. ’’Semuanya sudah kita perhitungkan, ini time table-nya sudah ada disini semua,’’ujarnya sambil menunjukkan time table tersebut.

Mereka juga tidak khawatir jumlah peminat dari luar Jatim akan menurun. Sebab, berdasarkan data saat ini, jumlah mahasiswa yang berasal dari luar Jatim di Unair hanya mencapai kisaran 3 persen dari total mahasiswa. ’’Jumlah mahasiswa baru tiap tahun di Unair sekitar 2500 orang,’’ujarnya.

Hal serupa juga diamini oleh Arif. Menurutnya, prosentase jumlah mahasiswa dari luar Jawa Timur memang sedikit. ’’ITS sendiri merekrut sekitar 2200 mahasiswa baru setiap tahunnya,’’terangnya. 40 persen diantaranya dijaring melalui program PMDK, dan 60 persen melalui jalur SPMB. (humas/jie)

Berita Terkait