ITS News

Jumat, 27 September 2024
06 Maret 2008, 15:03

Berprestasi Karena Ortu Lulusan SD

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Saat akan menginjak bangku perkuliahan, Siti, demikian dia biasa dipanggil, bimbang akan melanjutkan kuliah atau tidak. Pasalnya, pada saat itu bapaknya telah pensiun kerja dari PT Terminal Peti Kemas (TPS) Pelabuhan Tiga Surabaya. Pada saat itu Siti berpikir bahwa ia tak mungkin lagi bisa melanjutkan ke jenjang kuliah. Namun, pikiran Siti tak sama dengan yang dipikirkan bapaknya. ”Kata bapak maju terus, pasti nanti ada jalan,” papar gadis kelahiran Surabaya, 11 September 1985.

Kata-kata bapaknya tersebut akhirnya terbukti juga ketika Siti memasuki tahun kedua di Jurusan Teknik Lingkungan (TL) ITS. Siti akhirnya terpilih untuk mendapatkan beasiswa STAR dari perusahaan Danone hingga ia menyelesaikan studi S1-nya di ITS.

Ayah Siti hanyalah pensiunan dan ibunya seorang ibu rumah tangga biasa. Keduanya merupakan lulusan SD. Hal itulah yang membuatnya bangga. Walaupun hanya lulusan SD, namun kedua orang tuanya punya keinginan besar agar anak-anaknya dapat melanjutkan kuliah. Kakak-kakaknya adalah lulusan dari D3 dan baru dialah yang mencapai jenjang S1 (Strata Satu).

Tak hanya masalah kendala yang ia hadapi ketika akan masuk ke bangku perkuliahan. Namun juga perasaan minder karena ia merasa dari daerah pinggiran. ”Rumah saya di Benowo dan saya sekolah di sekolah pinggiran, jadi agak minder ketemu teman-teman kuliah yang dari SMA komplek,” papar alumnus SMA 12 Surabaya ini.

Tapi ibu-lah yang menyuplai semangatnya. ”Meski dari SMA pinggiran, kerjakan dengan optimal, masalah hasil LillahiTa’ala,” tutur Siti menirukan ucapan ibunya. Dengan berbekal support dari ibunya, ia pun tak minder lagi. Hal ini dibuktikan dengan keaktifannya di HMTL (Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan) periode 2005-2006.
Meskipun serba kesulitan, Siti tak patah semangat dalam berprestasi. Prestasi demi prestasi pun diukir oleh gadis berdarah Jawa ini. Diantaranya adalah Juara I LKTM (Lomba Karya Tulis Mahasiswa) IPA Tingkat Institut dan Juara Harapan LKTM LH (Lingkungan Hidup) Tingkat Nasional Pada Tahun 2005. Berkat prestasi gemilangnya tersebut, Siti dinobatkan menjadi Mawapres Jurusan TL tahun 2007 dan kerap diundang menjadi pemandu penulisan karya tulis, baik di tingkat jurusan maupun institut.

Seakan tidak puas sampai disitu, Siti mencoba bekerja. Mulai dari pekerjaan sebagai surveyor kerja sama ESP (Environmental Service Program) dan PDAM hingga menjadi panitia Seminar Teknologi Lingkungan IV yang rata-rata panitianya berasal dari kalangan dosen. Selain itu, Siti tak lupa berbagi ilmunya. Ia sempat menjadi pemberi materi fisika dasar pada tentier, salah satu kegiatan jurusan yang memberikan ilmu pada para maba.

Awalnya orang tuanya tidak menyetujui keikutsertaannya dalam berbagai kegiatan karena takut ia kelelahan. Tapi Siti tetap bersikeras mengikuti berbagai kegiatan. Alhasil ia tidak pernah memberitahukan keikutsertaannya dalam lomba. Seperti yang terjadi ketika ia mengikuti seleksi LKTM –LH di Mataram. ”Saya memberi tahu ortu dan minta doa ketika H-1 keberangkatan saya ke Mataram,” ujarnya. Tindakan Siti tersebut merupakan buah dari keinginannya yang tinggi. ”Kalau mau nyoba sesuatu tapi dilarang, kita teruskan keinginan kita, tapi sebelumnya dianalisis dulu baik buruknya” imbuhnya berpetuah.

Tak hanya prestasi non akademis, Siti juga mampu berprestasi di bidang akademis . Prestasi akademisnya yang paling menonjol adalah IP-nya yang hanya satu kali tidak di bawah 3,5. ”Waktu semeseter IV, IP saya 3,47, semester yang lain diatas 3,5,” pungkasnya.

Kini Siti berkeinginan meneruskan jenjang S2 apabila ia mendapat beasiswa. Kesibukan Siti sekarang adalah menunggu wisudanya dan bekerjasama dengan salah seorang dosen Teknik Lingkungan. Proses perekrutan dirinya oleh dosen tersebut adalah ketika ujian lisan TA (Tugas Akhir). ”Ketika itu saya ditanya akan berencana kerja dimana dan saya menjawab saya ingin jadi dosen, lalu saya ditawari kerja sama,” ujar pemilik TA berjudul ’Eco-briquette dari Komposit Sampah Plastik Polistirena dan Lignoselulosa Sebagai Alternatif Energi’ ini. (nrf/th@)

Berita Terkait