ITS News

Jumat, 27 September 2024
09 Maret 2008, 11:03

Outbond Malam, Meriahkan Acara BSI 1

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Peserta dibagi menjadi dua kelompok dimana masing-masing harus mempertahankan identitasnya. Sedangkan sarung yang ada dipinggang mereka ibarat nyawa. ”Jadi ada dua jalan untuk menang, merebut identitas lawan atau mengalahkan semua lawan dengan mengambil sarungnya,” ujar Yudi Hermawan, ketua panitia BSI 1.

Ketika ”perang games” dimulai, semua peserta langsung beraksi dengan berbagai strategi kelompoknya. Tak ada peraturan yang membatasi cara mereka merebut kemenangan. ”Walaupun gaya bebas, tapi tidak anarkis,” papar Yudi.

Outbond yang seharusnya tegang malah berubah menjadi penuh canda. Berbagai cara digunakan peserta untuk merebut sarung lawannya, dari cara kasar sampai cara menggelitik. Karena gelapnya malam, terkadang peserta mengeroyok temannya sendiri.

Walaupun peserta hanya tidur empat jam, namun rasa kantuk mereka terbayar tunai dengan outbond yang selesai pada jam 03.30 ini. ”Senang banget, soalnya kita tertantang karena jarang-jarang ada outbond malam,” ujar Ghulam, salah satu peserta. Ghulam pun berkomentar bahwa udara dingin serta kondisi lingkungan sekitar membuat outbond kurang meriah. ”Karena kondisi sekitar, jadi mainnya nggak bebas dan kita nggak bisa meluapkan ekspresi kita,” ujar perwakilan Kajian Jurusan Perkapalan Assafinah.

Setelah games awal, outbond dilanjutkan babak kedua. Para peserta disuguhkan lima pos outbond diantaranya jaring laba-laba, seberang sungai, dua dimensi dan setir telur.

Tiap kelompok pun memiliki cerita-cerita unik. Irfan, seorang peserta, selalu tertawa ketika mengingat apa yang dilakukan nya saat berada di pos jaring laba-laba. Entah karena salah tangkap instruksi dari penjaga pos, dia langsung menerobos jaring laba-laba dengan atraksi loncat harimau. Alhasil, jaring itu pun rusak parah dan tidak bisa digunakan lagi. ”Yah, saya yakin aja kalau bisa langsung terobos,” ujarnya.

Selama kegiatan outbond ini, peserta mengaku mendapatkan hal baru. ”Banyak banget hikmahnya, seperti memupuk rasa ukhuwah (persaudaraan, red) dan kerjasama,” komentar Irfan. Senada dengan itu, peserta lain, Gogot Rudianto ikut berpendapat. ”Wah, pokoknya bagus dan menarik walaupun capek,” selanya. (bah/th@)

Berita Terkait