ITS News

Jumat, 27 September 2024
09 Maret 2008, 17:03

Yang Tersisa dari OMITS 2008

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Awalnya mengirimkan 3 tim pada babak penyisihan, akhirnya SMA 3 Denpasar berhasil meloloskan salah satunya sampai ke final bahkan hingga merebut tempat tertinggi. Lewat tangan-tangan Made Tantrawan dan I Gde Aswin, trophy dari Mendiknas beserta uang 4 juta rupiah mereka bawa pulang.

Made dan Aswin yang ditemui seusai penyerahan hadiah mengaku benar-benar tidak menyangka atas pencapaian puncak mereka kali ini. “Targetnya malah nggak juara, Mbak. Eh nggak tahunya malah juara satu,” tutur Aswin ceria.

Sesi presentasi yang tidak maksimal membuat mereka pesimis. “Sempat bingung juga apalagi waktu tes tulis sangat singkat," ungkap Aswin mengungkap ketegangannya.

Made dan Aswin yang sama-sama duduk di kelas 11 ini mengaku liburan Nyepi lalu mereka manfaatkan untuk belajar. “Kalau selama di sekolah kami ikut semacam klub matematika, jadi bisa belajar bersama teman-teman yang lain,” kata Made.

Wayan Brata, guru matematika di SMAN 3 Denpasar yang turut mendampingi, mengaku pihak sekolah tidak pernah menekan siswanya untuk menjadi juara. “Yang penting terus cari pengalaman dan selalu belajar dari kegagalan,” tuturnya bangga melihat hasil yang dicapai murid-murid cemerlangnya.

Disinggung soal hadiah yang dibawa pulang, Made dan Aswin kompak menjawab. “Belum tahu mbak, buat beli oleh-oleh mungkin,” jawab mereka sambil tertawa.

Peraih Perunggu OSN Gaet Juara Pertama
Untuk kategori SMP, SMPN 1 Tuban menjadi jawara. Walaupun mengaku sempat mengalami demam panggung saat presentasi, Aldhita GN dan Surya AM ternyata berhasil memikat para juri untuk memilih mereka sebagai pemenang.

Aldhita yang duduk di kelas 12 mengaku tidak memasang target untuk menang. “Mulai belajar serius sejak lolos penyisihan, mbak,” jelasnya. Namun ia mengaku tidak ada persiapan khusus selain itu. “Belajar masing-masing saja di rumah,” lanjut siswi kelahiran 21 April 1993 ini.

Senada dengan Dhita, Surya yang meraih perunggu untuk kategori Matematika dalam Olimpiade Sains Nasional tahun lalu mengaku ada juga soal yang tidak bisa mereka kerjakan. “Ya ngerjainnya diawur mbak,” jawabnya bercanda.

Single Fighter Muda dari Jakarta

Salah satu peserta yang banyak mendapat sorotan adalah Bivan Al Zacky dari SMP Labschool Jakarta. Siswa yang masih duduk di kelas 7 ini menarik perhatian karena merupakan satu-satunya peserta yang tampil sendirian. Hal ini diperbolehkan karena tidak dibatasi jumlah peserta dalam satu tim selama tidak lebih dari dua orang.

Bivan mengatakan bahwa sebelum babak penyisihan ia dan timnya mendapat halangan. Anggota tim Bivan mendadak tidak dapat mengikuti OMITS. Guru Bivan akhirnya bertanya mengenai kesiapan Bivan," Saya jawab saja iya, optimis," ujar Bivan polos.

Ia mengaku tidak gemetar saat harus mengerjakan soal dan mempresentasikannya sendirian. “Biasa aja kok,” jawabnya lugas menutup pembicaraan.(tyz/ap)

Berita Terkait