ITS News

Jumat, 27 September 2024
01 April 2008, 12:04

Tergoda Dengan Feature, Tertawa Nonton Grammar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menghadirkan Manda Roosa SSos, Mossaik Magazine Suara Surabaya Media, dan Mohammad Sholikin, Runner Up ICT Award 2007 kategori film pendek animasi, membuat kuliah tamu yang digelar Departemen Manajemen dan Pengembangan Resource HMTC kali ini berbeda. Membahas teknik penulisan feature dalam majalah dan pembuatan film animasi, para peserta tampak begitu antusias mengikuti kuliah tamu ini.

Mengisi di sesi pertama, Manda dengan lugas menjelaskan panjang lebar bagaimana teknik membuat feature yang baik. Gaya pemaparannya yang menarik, membuat puluhan mahasiswa yang hadir terkesan dengan uraiannya. Apalagi dalam materinya, Manda juga bercerita tentang pengalaman-pengalaman serunya selama menjadi wartawan.

Diungkapkan oleh Manda, membuat feature tidaklah sama dengan membuat straight news. Apalagi pada media cetak yang rentang waktu terbitnya lama, seperti majalah mingguan atau bulanan. "Dalam masalah yang sama sisi yang diangkat bisa berbeda tentunya," tutur Manda.

Untuk media yang terbit harian seperti koran, lanjut Manda, kebanyakan model penulisannya adalah straight news. Tapi, bukan berarti semuanya straight news. "Ada juga yang khas menggunakan feature seperti Kompas. Tahu kan? Sering baca koran nggak?," ujar Manda disabut senyum simpul peserta.

Lebih lanjut, Manda kemudian menguraikan panjang lebar hal-hal terkait reportase dan hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses menulis feature. Diakhir sesinya, Manda menunjukkan kepada peserta gambar-gambar desain majalah dengan keterpaduannya pada feature yang diulas.

Berbeda dengan sesi pertama, disesi kedua para peserta diajak belajar bagaimana membuat film animasi yang bagus. Ikin, sapaan akrab Mohammad Sholikin, mengungkapkan bahwa membuat film tak harus wah, tapi menarik. "Dengan kemapuan yang pas-pasan pun sebenarnya kita bisa membuat film," ujar Ikin.

Menyoroti film karya mahasiswa yang ada saat ini, menurut Ikin, mayoritas di antaranya terpengaruh oleh film-film yang ada di pasaran. "Kenapa nggak mengangkat yang ada di sekitar kita saja? Menurut saya itu lebih menarik," tutur alumnus Desain Produk angkatan 2002 ini.

Ikin kemudian mencontohkan film animasi karyanya yang berjudul Grammar. "Film ini mengangkat tema bahasa Suroboyoan yang familiar dengan misuh. Itu kan benar-benar ada di sekitar kita. Pelajaran yang diambil pun juga banyak, di antaranya jangan melihat orang Surabaya dari grammar-nya saja," jelas Ikin panjang lebar.

Diakhir presentasinya, Ikin kemudian memberi kesempatan kepada peserta untuk menyaksikan Grammar. Bercerita tentang obrolan Suro dan Boyo, para mahasiswa tertawa menontonnya. Logat kental suroboyoan dalam dialog tokohnya menjadi daya tarik tersendiri dalam film ini.(f@y/jie)

Berita Terkait