ITS News

Jumat, 27 September 2024
08 April 2008, 06:04

Terpilih 40 Finalis LCEN 2008

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Para finalis yang tak lain adalah mahasiswa dan pelajar se-Indonesia itu akan diminta memeragakan alat bikinannya pada final, 19 Mei mendatang. Lima bidang yang dilombakan adalah biomedik, elektronika dan otomasi industri, telekomunikasi, multimedia, dan informatika (telematika), serta dua bidang untuk tingkat pelajar, yakni elektronika dasar berbasis microcontroller dan elektronika dasar non-microcontroller.

Menurut Ketua Panitia LCEN M. Radif Jomansyah, penilaian yang dilakukan juri cukup ketat. "Sebelum disaring menjadi 40 proposal, panitia menerima 184 proposal dari seluruh mahasiswa dan pelajar di Indonesia," katanya kemarin (7/4). Meski begitu, tim-tim yang masuk memang tergolong nama-nama lama. Sebut saja tuan rumah ITS, ITB, UGM, Unibraw, UPI Bandung, dan Universitas Sanata Dharma Jogjakarta.

Secara umum, proposal yang masuk itu dinilai berdasar dua kriteria. Yakni, kriteria umum dan penulisan. "Penilaian umum berbobot 75 persen, mencakup karya," lanjutnya. Yakni, terdiri atas nilai guna, inovasi dan kreativitas, orisinalitas ide, nilai ekonomi, serta kompleksitas dan kecerdasan. Untuk penulisan, yang dinilai adalah kejelasan pendeskripsian karya, sistematika penulisan, penggunaan bahasa, dan kerapian penulisan.

Tantangan terbesar para peserta belum berakhir pada seleksi babak menuju final tersebut. Radif menegaskan, ujian sesungguhnya ada di babak final nanti. Sebab, para finalis harus berhasil menunjukkan kerja alat yang telah dirancangnya.

Hal itu ditegaskan salah seorang juri Dimas Anton Asfani. Menurut Anton, pada babak final nanti, kesesuaian alat dengan proposal memang menjadi acuan penilaian. Keberhasilan pengoperasian alat akan menjadi poin besar dari juri.

Sejauh ini, Anton yakin persaingan bakal ketat. "Rata-rata seperti itu. Bidang yang saya nilai pada seleksi lalu juga demikian," kata dosen teknik elektro tersebut. Anton bertanggung jawab pada penilaian elektronika dasar non-microcontroller. Sebelum disaring menjadi delapan finalis, di bidang tersebut, terdapat sekitar 40 pengirim proposal. Untuk bidang itu, pesertanya adalah para siswa SMA dan SMP.

"Idenya bagus-bagus. Banyak hal baru yang dihadirkan finalis. Ada juga beberapa yang termasuk ide lama, tapi ada perbaikan," ujarnya. Dia yakin persaingan bakal merata. Apalagi para dewan juri yang menilai nanti tak hanya para dosen, namun juga praktisi dan profesional. Dengan demikian, para finalis diharapkan mampu menunjukkan nilai alat yang dibuat. Karya yang aplikatif untuk khalayak bakal menjadi incaran juri. (ara/nw)

Berita Terkait