Dari 200 tim yang tampil di penyisihan, 20 tim masuk semifinal. Penyisihan dilangsungkan Jumat (25/4). "Kami tidak tahu mengapa tim Surabaya kalah semua," ujar Koordinator Steering Committee Biozone Angga Premana, kemarin (27/4).
Menurut Angga, dalam kompetisi Biozone peserta diminta mengerjakan ratusan soal model pilihan ganda. Soal yang ditanyakan menyangkut ekologi, taksonomi, hingga pertanyaan-pertanyaan mikrobiologi. "Soal yang kami rancang berstandar olimpiade sains," jelasnya.
Di semifinal, tim diberi tantangan yang makin beragam. Tak hanya kemampuan mengerjakan soal-soal biologi, siswa ditantang praktik langsung di laboratorium. Salah satunya membedah mencit (tikus putih).
Dalam praktik itu, siswa diminta membedah mencit dengan benar. Ke mana mata pisau harus diarahkan agar pembuluh darah tidak pecah dan darah tak tumpah di mana-mana. "Keterampilan membedah juga kami uji. Namun, sebelumnya kami jelaskan kisi-kisi ujiannya," terangnya. Selanjutnya, siswa diminta menjelaskan organ-organ pencernaan mencit yang dibedah.
Bukan hanya itu, mahasiswa Jurusan Biologi ITS juga mengajari siswa yang tak lolos 20 besar untuk membedah marmut.
Penyelenggaraan Biozone, kata Angga, merupakan langkah memperkenalkan jurusan biologi kepada sekolah. "Sudah sepuluh tahun kami berdiri. Saya kira semua siswa SMA juga harus mengenal jurusan kami," jelasnya. Jurusan Biologi ITS memang berkonsentrasi mempelajari biologi kelautan. (git/ari)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya