ITS News

Kamis, 26 September 2024
07 Mei 2008, 10:05

Kerja Tak Halangi Raih Cumlaude

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Semenjak lulus dari S1 Teknik Sipil ITS, Mahasiswi yang akrab dipanggil Iput ini langsung melanjutkan kuliah jenjang S2. ”Sebenarnya saya nggak mau langsung melanjutkan S2, namun orang tua memaksa,” ungkapnya. ”Mereka beralasan, jika nanti aku sudah kerja, akan sulit untuk menempuh kuliah lagi,” tambahnya. Akhirnya Putri pun menuruti keinginan orang tuanya. Ia terdaftar sebagai mahasiswi S2 dengan jurusan yang sama yaitu Teknik Sipil ITS.

Namun, melihat jumlah SPP yang harus dibayar pada semester awal, Putri mengaku mendapat motivasi baru untuk kuliah sambil kerja. ”Jumlah yang harus orang tuaku keluarkan tak sedikit, dan sejak saat itu saya terpikir untuk kuliah sambil kerja,” kata Putri.

Gayung bersambut, pada pertengahan semester pertama, Putri akhirnya diterima sebagai pegawai sistem kontrak di gedung Pasca Sarjana ITS sebagai staff keuangan. Semenjak itu, ia merasakan sibuknya kuliah sambil kerja. ”Awalnya memang berat, aku harus sering tak tidur sampai pagi untuk menyelesaikan tugas kuliah,” ceritanya. Namun, hal tersebut tak membuatnya surut semangat. Ia berbagi kiat agar tetap semangat walau harus kuliah sambil kerja. ”Intinya jangan sering mengeluh, dan perencanaan waktu,” ungkapnya.

Dinding kamarnya pub dipenuhi dengan target dan plan schedule. ”Hari ini harus selesai tugas ini dan besok pun juga demikian,” jelasnya. Menurutnya, kuliah sambil kerja ternyata menambah pengalaman sendiri. Ia mengaku mendapat banyak pelajaran dalam pekerjaan sambilannya ini. ”Manajemen mengelola uang, dan di sini semua teman-teman kerja mendukung saya,” tuturnya senang.

Saat mengerjakan Thesis adalah kondisi yang paling berat baginya. ”Semester lalu (semester tiga, red) sebenarnya saya masih belum bisa lulus karena belum mengambil sks proposal dan sidang thesis,” cerita Putri. Namun, ia berhasil melobby pihak Rektorat. ”Saat itu saya mengajukan surat permohonan penambahan sks, dan Alhamdulillah Pembantu Rektor I Prof Ir Arif Djunaidy MSc PhD mengijinkan,” lanjutnya berkisah.

Kemudian, imbuh Putri, untuk mensiasati waktu, ia mengambil penelitian Thesis di daerah pembangunan sekitar ITS. Sedangkan untuk pembimbingan Thesis ia memanfaatkan waktu shalat Jum’at. “ Kebetulan dosen pembimbing saya perempuan dan satunya lagi adalah non muslim, sehingga waktu Jumat’an saya manfaatkan untuk bimbingan secara langsung,” tandasnya.

Putri berterima kasih pada dua dosen pembimbingnya yaitu Ir Putu Artama Wiguna MT Phd dan Vita Ratnasari SSi MSi. “Mereka berdua sangat membantu saya. Apalagi saat harus berhadapan dengan software statistik, Bu Vita sangat membantu,” komentarnya.

Ditanya mengenai masa depannya, Putri masih belum dapat memutuskan. “Keinginan kedua orang tua saya agar nanti saya jadi dosen. Namun, saya masih belum dapat memutuskan,” kata Putri. Ia berharap dapat memperoleh banyak pengalaman kerja setelah ini dan kelak dapat membangun usaha kontraktor sendiri. “Suatu saat nanti, saya ingin mendirikan kontraktor sendiri, dan kini adalah waktu mencari pengalaman,” tandasnya.

Dengan bekerja sambil kuliah putri berhasil menorehkan prestasi tersendiri. Yaitu, meraih predikat Cumlaude dan dapat menanggung biaya SPP dua semester kuliah dengan jerih payahnya sendiri. “Yang pasti sangat berbeda kuliah dengan biaya hasil jerih payah sendiri,” ungkapnya bangga. (yud/th@)

Berita Terkait