Grogi, itulah yang diutarakan Januar ketika akan mempresentasikan PKM mengenai sirup mangrove di ruang sidang FTSP, Rabu (28/5). Dan hampir sembilan puluh satu tim yang lain juga merasakan hal yang sama. Misalnya saja Indah Baroroh, mahasiswi Teknik Industri 2004. “Rasa was-was itu pasti ada apalagi harus mempresentasikan karya kita selama lima belas menit di hadapan dewan juri,” papar Indah, salah satu peserta PKM Kewirausahaan dengan judul Perencanaan dan Pengembangan Sistem Bisnis dan Sistem Pemasaran keripik Jamur Tiram.

Tahun ini sebanyak 92 proposal PKM yang didanai Dikti, dengan rincian 59 PKMT (bidang teknologi), 14 PKMK (kewirausahaan), 9 PKMM (pengabdian masyarakat) dan 10 PKMP (penelitian) dari seluruh jurusan yang ada di ITS. Dan visitasi PKM tahun ini, masing-masing tim telah mendapatkan dana sebesar 70 persen dari dana total yang diajukan. Sisa dana PKM akan diberikan seluruhnya kepada peserta dengan melihat kelayakan dari karyanya sekaligus laporan akhir dari PKM peserta.

Peserta PKM khususnya dari ITS menurut Dr Ir Bambang Dwi Argo DEA, selaku salah satu juri dari pihak Dikti mengutarakan bahwa peserta PKM kali ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan. “Peserta PKM dari ITS, untuk tahun ini mengalami perkemabnagn yang cukup bagus. Akan tetapi peserta masih terfokus dengan PKM kategori Teknologi, mungkin karena basis dari peserta dari Kampus Teknik,” papar Bambang.

“Selain itu, peserta yang mengikuti PKM Teknologi kali ini masih bersifat penelitian, padahal seharusnya bisa lebih aplikatif untuk masyarakat atau bahkan bisa bekerja sama dengan perusahaan,” tambah Bambang, yang juga merupakan dosen Universitas Brawijaya ini.

Visitasi di ITS dijadwalkan berlangsung selama dua hari hingga Kamis (29/5). “Kalau memang belum semua karya bisa divisitasi hari ini, ya kemungkinan akan dilanjutkan sampai besoknya,” jelas Hadi Siswanto, Kasubag Minat Bakat dan Penalaran Kemahasiswaan ITS. Dalam visitasi tersebut, tiap peserta harus melakukan presentasi karya mereka di hadapan kedua anggota tim Dikti selama 15 menit dan 10 menit berikutnya untuk tanya jawab.

Selain presentasi, para peserta juga memamerkan langsung karya-karyanya di aula Plaza Dr Angka ITS. Sehingga juri dari Dikti yang belum puas dengan hasil presentasi para peserta bisa langsung melihat hasil karyanya. “Visitasi ini untuk melihat secara langsung pertanggungjawaban atau progress report hasil pengucuran dana yang telah diberikan oleh Dikti atas proposal para mahasiswa ini,” imbuh Hadi.(st/rif)