ITS News

Jumat, 27 September 2024
31 Mei 2008, 21:05

TFT Beberkan Kiat Menjadi Trainer Handal

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Eko, yang juga seorang alumni Teknik Sipil ITS angkatan 1995 ini tampil dengan gaya yang meyakinkan. Sesekali dalam menyampaikan materi, ia melemparkan joke ringan untuk membangkitkan suasana emosi peserta. Ia memberikan prinsip dasar seorang trainer yang harus siap dalam menghadapi ratusan bahkan ribuan orang. ”Kita harus berprinsip, barang siapa naik mimbar tanpa persiapan, maka ia akan turun mimbar tanpa penghormatan,” tegas pria yang telah aktif menjadi trainer sejak tahun 2001 ini.

Eko pun menjelaskan bahwa seorang trainer akan semakin berkualitas seiring dengan bertambahnya pengalaman. Ia bercerita tentang pengalaman pertamanya menjadi seorang trainer yang harus memberikan pelatihan di depan ratusan mahasiswa. ”Meskipun sudah dipersiapkan semua, tetap saja ada kemungkinan lain yang muncul, dari situ saya mengambil banyak hikmah,” tuturnya.

Ia juga menjelaskan hal penting yang harus menjadi pegangan seorang trainer yaitu understanding human mind, play your emotion dan plan your activity. ”Poin-poin inilah yang menjadi kunci keberhasilan seorang trainer,” ujarnya.

Menurutnya, seorang trainer harus mengerti bagaimana memahami pikiran audience. "Trainer dituntut untuk dapat menyerderhanakan materi yang akan disampaikan agar mudah dicerna. Selain itu, trainer harus bisa menghadapi audience yang kritis," kata Eko.

Kekritisan, lanjutnya, selain menyerang logika, juga disebabkan masalah kenyamanan.
”Banyak orang yang bersedia dikritisi, namun karena penyampaiannya yang salah jadi semuanya dimentahkan, di sini trainer diuji untuk mampu menyampaikan materi yang masuk akal dan juga masuk ke hati,” tegasnya.

Dalam penjelasannya yang lain, Eko menekankan pentingnya mengatur ritme emosi audience. ”Kalau kita belum bisa mengendalikan emosi, maka semua kemampuan yang kita miliki menjadi tidak berguna,” jelasnya. Oleh karena itu, imbuhnya, tiap kali ada pelatihan, biasanya trainer akan berusaha membawa peserta berimajinasi ke dalam materi yang disampaikan baik melalui musik atau pengondisian ruangan.

"Sebagai langkah terakhir adalah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan kemungkinan yang akan terjadi ketika trainer akan beraksi," tandasnya. Eko pun berpesan agar para trainer juga memperhatikan hal yang bersifat teknis. (bah/th@)

Berita Terkait