ITS News

Jumat, 27 September 2024
04 Juni 2008, 14:06

MI Tunjuk Ketua Umum Baru JMMI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Beberapa perombakan nama yang dilakukan antara lain pada pos Sekertaris Umum (Sekum) yang diisi Wawan Ismanto (Matematika’05). Sementara Pandu Setiawan (Sekum sebelumnya, red) menjadi Kepala Departemen PSDM. Lalu pos kosong Departemen Humas yang ditinggal Cahyo diisi oleh Pujo Pambudi (TI ’05). ”Sehingga total keseluruhan ada enam nama baru yang masuk ke dalam jajaran PH,” ujar Pandu Setiawan.

Acara yang dihadiri oleh jajaran PH, kepala divisi, calon pengurus dan staff ini memang tidak biasanya dilakukan karena hanya diisi dengan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dari Ketua Umum. Biasanya perombakan total PH JMMI dilakukan melalui sidang Majelis Akbar (MA) diisi dengan LPJ dari semua departemen dan mengundang elemen mahasiswa lain di luar JMMI.

”Setelah pertimbangan yang matang serta saran dari Dewan Pertimbangan Pengurus untuk menghadapi tantangan ke depan, akhirnya kami memilih Majelis Istimewa untuk intern JMMI, sementara MA dijadwalkan pada bulan November” tutur Mahasiswa Teknik Sipil ini.

Majelis Istimewa sebenarnya dilakukan ketika Ketua Umum berhalangan dalam menjalankan amanahnya. ”Berhubung ada beberapa departemen yang butuh perhatian lebih, sehingga ada PH yang tetap dipertahankan,” jelasnya.

Coba Perbaiki Kinerja Selama Enam Bulan

Setelah terpilih, Pandu Setiawan sebagai Tim Pembentukan AHWA (calon pengurus, red) langsung memaparkan beberapa agenda penting yang harus digarap selama enam bulan kepengurusan. Tercatat ada tiga hal yang menjadi perhatian kepengurusan baru yaitu masalah ke-JMMI-an, mentoring, dan Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda). ”Waktu enam bulan itu efektifnya hanya 10 pekan dipotong masa UAS, liburan semester, dan liburan Idul Fitri,” jelasnya.

Dalam hal intern JMMI, Pandu menjelaskan bahwa JMMI butuh sebuah sistem kaderisasi, pengelolaan jaringan-jaringan kerja, dan perbaikan kultur kerja. ”Pengelolaan SDM yang baik menjadi poin penting untuk mempermudah JMMI dalam menjalankan program-programnya,” tuturnya.

Kepercayaan yang lebih dari rektorat dalam menjalankan program mentoring juga menjadi alasan mengapa Faisal Ramdhani (Teknik Mesin’04) selaku Kepala Departemen Mentoring masih dipertahankan di pos ini. Dalam acara itu juga muncul wacana untuk menjadikan mentoring sebagai badan semi otonom di tubuh JMMI. ”Perubahan sistem Mentoring untuk tahun ajaran besok, harus disikapi serius untuk membayar kepercayaan yang diberikan,” tambahnya.

Amanah berat yang baru diemban JMMI sebagai Puskomda FSLDK Surabaya Raya menitikberatkan pada perbaikan sistem pembagian tugas dan kaderisasi. ”Pembagian peran dengan JMMI terutama amanah yang beririsan harus dilakukan untuk memudahkan, sekaligus memberi pembelajaran pada kader-kader yang bergerak di Tim Puskom,” ujarnya. (bah/han)

Berita Terkait