Kunjungan tersebut selain dimaksudkan untuk penjajakan lebih jauh tentang kerjasama dengan ITS, juga sekaligus untuk memberikan draft Memorandum of Understanding yang telah disepakati bersama. “Tapi untuk sementara ini, kami akan mempelajari dulu draft yang ada sebelum nantinya dilakukan penandatanganan oleh kedua pihak,” kata Dr Ketut Buda Artana ST MSc, ketua International Office ITS saat pertemuan dengan rombongan dari MIMOS di Rektorat ITS.

Institusi yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Sains, Teknologi dan Lingkungan Malaysia ini memfokuskan untuk melakukan riset-riset pengembangan teknologi terbaru yang nantinya untuk digunakan oleh industri-industri di Malaysia. “Riset-riset yang kami lakukan ini untuk membantu pertumbuhan perekonomian Malaysia dari bidang teknologi,” jelas Ramesh Nadaraja, salah satu kepala divisi MIMOS Berhad.

Saat ini, MIMOS telah menjadi sebuah perusahaan riset dan pengembangan teknologi yang berada di bawah Kementerian Keuangan Malaysia dengan tiga fokus utama. Yakni research & development (R&D), pengembangan kebijakan teknologi informasi nasional, dan pengembangan bisnis.

Dijelaskan Ramesh juga, riset teknologi yang dilakukan di MIMOS saat ini tak lagi hanya berfokus pada teknologi microelectronic, tapi juga teknologi lainnya. Antara lain cyberspace security, encryption systems, grid computing, communication technologies, microenergy, microsystems (MEMS/NEMS), advanced informatics, dan knowledge technology.

Sementara ini, kerjasama riset yang telah disepakati dengan ITS adalah untuk pengembangan sekuriti teknologi informasi. Ke depan, hasil riset ini diharapkan bisa membantu perusahaan-perusahaan atau institusi dalam menjaga kerahasiaan data.

MoU kerjasama antara MIMOS dan ITS ini diharapkan bisa segera direalisasikan penandatanganannya. Selain untuk riset bersama, kerjasama yang dilakukan nantinya juga meliputi pengiriman dosen dan mahasiswa ITS ke MIMOS.

Saat ini, MIMOS juga telah memiliki tenaga-tenaga peneliti dari berbagai Negara termasuk Indonesia. Di antaranya adalah Suryadi yang berasal dari ITS dan Gunawan dari Universitas Indonesia. Keduanya kebetulan juga mengikuti kunjungan ke ITS untuk membantu mengenalkan visi misi serta hasil riset MIMOS. (Humas/rif)