ITS News

Jumat, 27 September 2024
14 Juni 2008, 22:06

Mendiknas Buka KRI-KRCI 2008, Tim ITS Mulai Berlaga

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam sambutannya, Mendiknas mengatakan akan meminta Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) menggelar lebih banyak lagi kontes-kontes yang berbasis IT dan kreativitas mahasiswa di Indonesia seperti KRI dan KRCI ini. “Di Indonesia perlu lebih banyak lagi diadakan kontes-kontes yang berbasis IT dan menggali kreativitas karena potensinya cukup besar untuk bisa bersaing di dunia luar nantinya,” ujar Mendiknas   yang juga didampingi Dirjen Dikti Fasli Djalal.

Sebab, lanjutnya, sekarang ini sudah banyak negara-negara industri yang sedang mengembangkan kecerdasan intelektual dan ICT (information communication technology). Kecerdasan intelektual ini pun juga semakin banyak dilakukan dalam kontes-kontes tingkat dunia. “Indonesia sekarang juga menuju ke arah sana,” tandasnya.

Bahkan, Mendiknas juga menegaskan ke depannya untuk meningkatkan kecerdasan intelektual, pihaknya akan menyediakan dana block grant untuk Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). “Kami akan sangat menghargai kecerdasan intelektual dari masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Dominasi Tim Indonesia Timur
Sementara dari perhelatan kontes, tim-tim dari wilayah Regional IV atau Indonesia timur terlihat lebih mendominasi kemenangan dalam setiap pertandingan. Bahkan dari keseluruhan tim yang tampil pada putaran I dan II, hanya Tim Jump-Be dari PENS ITS yang berhasil melakukan Govinda pada detik ke-29. ITS sendiri dengan Tim Koumori-nya gagal membuat Govinda karena salah satu robot otomatisnya macet setelah lepas dari zona start.

ITS yang berada dalam satu grup dengan tuan rumah UI, sebenarnya merupakan salah satu tim yang difavoritkan selain PENS ITS sebagai juara bertahan. Dengan banyaknya pemenang grup dari wilayah Regional IV, bisa dimungkinkan nantinya terjadi final antar regional IV atau bahkan antar Jawa Timur.

Meski sempat gagal membuat Govinda dalam pertandingan pertamanya, Tim Koumori tetap optimistis mampu melakukannya pada pertandingan berikutnya saat menghadapi tuan rumah Tim Rengousakusen (UI) pada putaran III. “Dengan perbaikan-perbaikan yang telah kami lakukan setelah kegagalan yang pertama, kami yakin bisa membuat yang terbaik pada tanding beerikutnya ini,” ujar Heri Risman, team leader Tim Koumori dengan optimistis.

Meski tetap tak berhasil mencetak Govinda, perbaikan nilai dibuktikan Tim Koumori saat bertarung dengan Tim Rengousakusen UI dengan skor 33 – 6. Sebelumnya Koumori hanya mampu menghasilkan nilai 30 saat melawan Tim Siluman 24 dari STMIK Potensi Utama Medan.

Kegagalan mencetak Govinda pada putaran III juga dialami Tim Jump-Be PENS saat melawan Tim Yamakure UPN Veteran Jakarta dengan skor 30 – 0. Di luar dugaan, justru Tim POZTER MPX dari Unhas Makassar dan Tim Rengganis dari Unesa berhasil melakukan Govinda pada masng-masing pertandingan di putaran III.

Hampir semua tim KRI yang berlaga di kontes nasional ini telah mengadopsi ide atau strategi yang telah diterapkan Tim Jump-Be dari PENS saat tampil di kontes Regional IV. Di antaranya dengan melakukan kolaborasi antara robot otomatis dan manual untuk mengambil yellow butter di tiang tertinggi. Begitu pula dengan strategi mem-blocking kotak cheese pot lawan. Strategi tersebut kebanyakan diadopsi oleh tim-tim dari Regional IV yang sempat bertanding bersama PENS ITS. (Humas/rif) 

Berita Terkait