Di depan ruang seminar perpustakaan, Kamis (10/7) stan yang menjual buku Ayat-Ayat Semesta, Sisi-Sisi Al-Quran yang Terlupakan karangan Agus Purwanto DSc sudah dibuka sebelum acara bedah buku ini dimulai. Dengan harga yang cukup miring pada kesempatan ini, banyak yang membeli buku ini, terlebih lagi bagi mahasiswa ITS.

Dalam kesempatan bedah bukunya kali ini Agus motivasinya untuk merampungkan bukunya dikarenakan masyarakat Indonesia yang sekarang cenderung kesufi-sufian. “Masyarakat kali ini cenderung lebih kesufi-sufian. Sementara bangsa yang maju memilki dasar keilmiahan yang cukup kuat,” tambah dosen yang disapa Agus ini.

Buku karangan Agus Purwanto DSc berisi empat belas bagian, beberapa diantaranya dibahas di acara bedah buku, Kamis (10/7) ini. Seperti Atomisme As Asy’ari, Klasifikasi Ayat, serta tentang Kosmologi. Untuk judul kosmologi, Agus menceritakan tentang peristiwa Isra’ Mi’raj.

“Sebenarnya peristiwa Isra’ Mi’raj , jika kita menghitugnya dengan kecepatan cahaya maka peristiwa Isra’ mi’raj hanya akan samapai ke planet Neptunus, bukan ke Sidratul Muntaha, sehingga peristiwa perjalanan waktu empat dimensi tersebut mengalami teleportasi kuantum, sehingga dapat sampai ke tempat tujuan. Dan hal ini sesuai dengan isi Alquran di surat Al Naml (27;40)," jelas dosen mata kuliah Kuantum ini.

Bedah buku kali ini juga diisi dengan sesi tanya jawab bagi peserta. Salah satu dosen ITS, Ir Daniel M Rosyid PhD bertanya mengapa buku ini lebih ke arah sains, bukan pendidikan. "Padahal dasar negara yang maju adalah pendidikan," ungkap Daniel. Agus menjelaskan bahwa alasannya adalah, dengan sains kita dapat mengembangkan pendidikan, sehingga nantinya masyarakat dapat menikmatinya

Agus menambahkan bagi mahasiswa, terutama bagi yang ingin menjadi ilmuwan lebih seringlah untuk di laboratorium dan teruslah menciptakan inovasi terbarukan, sehingga masyarakat pun dapat merasakan manfaatnya. (st/rif)