ITS News

Jumat, 27 September 2024
21 Juli 2008, 01:07

Raih Juara Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Karya berjudul Penerapan Konsep Telekomuting Untuk Mereduksi Mobilitas Penduduk Surabaya ini dikerjakan dua mahasiswi jurusan Perencanaan Wilayah Kota ITS selama tiga bulan. “Mulai riset sampai saringan di tingkat regional sekitar tiga bulan,” terang Asmaul Husna. Mahasiswi asal Aceh ini mengaku prihatin dengan tingkat kemacetan di Surabaya. Kepadatan lalu lintas di kot Pahlawan inilah yang menjadikan inspirasi penulisannya tersebut. “Jalan Ahmad Yani itu kan hampir nggak pernah sepi,” imbuhnya.

Mahasiswi yang akrab disapa Una menyatakan, kepadatan ini diakibatkan karena mobilitas penduduk yang cukup tinggi. Pertumbuhan Surabaya yang pesat menjdi magnet pertumbuhan bagi kota-kota disekitarnya seperti Sidoarjo dan Gresik. Sehingga, tak bisa dipungkiri arus mobilitas penduduk dari dan ke kota Surabaya semakin tinggi.

Padahal, sebenarnya mobilitas ini bisa diredam dengan pertukaran informasi virtual. “Konsep ini yang kita tawarkan,”lanjutnya. Dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi virtual tingkat mobilisasi penduduk dapat direduksi. “Melalui e-learning, e-conference, e-advertising, dan banyak lagi,”tandasnya.

Selain di bidang KKTM, ITS juga berhasil membawa pulang satu medali perunggu di bidang PKMI. Karya berjudul Pelestarian Ekosistem Mangrove di Wonorejo, Surabaya melalui pembuatan sirup apel mangrove ini berhasil memikat dewan juri. “Saat ini populasi mangrove terus terancam kebedaraannya,” papar Widowati, ketua kelompok tim ini. Mahasiswi Biologi ITS ini menyatakan Mangrove di desa Wonorejo banyak mengalami eksploitasi. Terutama di bagian vegetatifnya, yaitu akar dan batang. “Bagian ini dimanfaatkan untuk kayu bakar dan pembuatan shuttle cock,” tambahnya.

Padahal, jika dilakukan terus menerus, hal ini dapat mengancam keberlangsungan kehidupn mangrove. “Habitat mangrove akan terancam,”  lanjutnya. Karenanya, tim ini memberikan solusi pemanfaatan buah mangrove jenis apel untuk bahan baku pembuatan sirup. Dengan demikian, masyarakat akan terangsang untuk menjaga kelangsungan hidup dari pohon mangrove tersebut. “Kalau untuk sirup, hanya diambil buahnya dan itu tidak mengganggu kelangsungan hidup mangrove,” tukasnya.

Selain dua juara ini, ITS juga membawa pulang gelar juara lomba ICT dan dianugerahi sebagai Gelar Produk Terinovatif. Selama gelaran PIMNAS berlangsung 14-19 Juli lalu, stand gelar produk ITS memang tidak pernah sepi pengunjung. Mulai demo sepeda lipat untuk segala umur, robot penggambar, robot pemindai, elevator tenaga hidro, hingga beraneka ragam inovasi makanan disajikan di stand ITS. Biskuit jangkrik, bolu kulit pisang serta mie dari uwi juga selalu ludes diserbu pengunjung. (Humas/rif)

Berita Terkait