Ancaman krisis energi di Indonesian dan rakyat yang kesusahan merupakan salah satu latar belakang mengapa aksi ini digelar. Kondisi ini mencerminkan bahwa cita-cita pejuang belum menjadi kenyataan. “Aceh yang merupakan penghasil gas alam, penduduknya justru memasak menggunakan tungku. Kita berani bilang apa di depan jasad pahlawan ketika cita-cita kemerdekaan mereka dulu tidak sama lagi dengan yang terjadi sekarang," ungkap Pratika, penanggung jawab aksi.
Apa yang telah dituturkan Pratika juga menjadi alasan mengapa bunga yang dibagikan adalah mawar hitam. "Mawar hitam melambangkan matinya kemandirian energi di Indonesia," tuturnya. Adapun selebaran dimaksudkan untuk membuka pemikiran tentang kemandirian energi.
Selain itu, lanjut Pratika, aksi ini juga merupakan wujud komitmen sosial mahasiswa dan rakyat atas keresahan yang terjadi. Pasalnya, selama ini kebijakan pemerintah terkait dengan pengelolaan sumber energi tidak lagi berorientasi pada kemakmuran rakyat. "Hal ini terlihat lewat kelahiran UU Migas no 22 tahun 2001 dan UU no 25 tahun 2007 tentang penanaman modal yang memperluas kesempatan pihak asing untuk menguasai sektor pertambangan Indonesia," jelas Pratika.
Aksi damai tabur bunga BEM ITS ini diikuti oleh fungsionaris BEM, Legislatif Mahasiswa Fakultas (LMF), Legislatif Mahasiswa (LM) dan Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM) ITS. Di samping itu, aksi ini masih terkait dengan rencana aksi mahasiswa di Jakarta. “Aksi ini juga untuk mendukung aksi teman-teman kami di Jakarta,†tukas Pratika.(nrf/f@y)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya