Membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur, Rektor ITS, Prof Ir Priyo Suprobo MSc PhD mengungkapkan bahwa ajakan ini selaras dengan himbauan presiden tentang hemat energi. "Hemat energi yang dimaksud antara lain pengembangan sumber energi alternatif, pemanfaatan limbah buangan, serta penghematan listrik dan air," tutur Probo.
Untuk mewujudkan program hemat energi ini, lanjut Probo, banyak cara yang dapat dilakukan. "Di antaranya dengan memanfaatkan air seperlunya dan menggunakan lampu penerangan tak berdaya tinggi," ungkapnya. Untuk lampu kantor-kantor instansi diharapkan dimatikan bila tak sebegitu perlu dan dimanfaatkan pada saat jam aktifnya saja.
Lebih lanjut, Probo menegaskan bahwa saat ini Indonesia tengah mengalami masalah perekonomian. Karenanya, diharapkan program hemat energi ini dapat membantu mengembangkan perekonomian negeri. "Komitmen untuk menyukseskan program hemat energi diharapkan dapat menumbuhkan sikap mandiri yang berujung pada perkembangan ekonomi," tegasnya. Diakhir pidatonya, Probo mengajak segenap sivitas untuk mengaktualisasikan semangat kemerdekaan untuk terus berjuang demi terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin bangsa Indonesia.
Upacara bendera memperingati HUT RI ke-63 juga diisi dengan penyerahan penghargaan secara simbolis kepada dosen dan mahasiswa berprestasi. Ada sederet penghargaan yang dibacakan dalam upacara tersebut, di antaranya Satya Lancana, dosen teladan, mahasiswa berprestasi (mawapres) tingkat institut, juara pekan seni nasional, juara IBM Great Mind Challenge, dan pertukaran pemuda Indonesia-Kanada.(f@y/asa)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya