ITS News

Sabtu, 28 September 2024
19 Agustus 2008, 10:08

KBK, Masukkan Soft Skill dalam Proses pembelajaran

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pada hari Selasa (19/8) bertempat di Meeting Room P3AI berlangsung Workshop Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Workshop yang diselenggarakan selama dua hari ini dihadiri oleh wakil dari tim penyusun kurikulum. Tidak hanya berasal dari jurusan-jurusan di ITS, tapi juga dari PTS sekitar Surabaya dan Malang.

Menurut Lucia Aridinanti, sekretaris P3AI, tujuan diselenggarakan workshop untuk memberikan keterampilan bagi para dosen dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis kompetensi. Dan juga memperoleh model-model pembelajaran Student Centered Learning (SCL) dan merencanakan assessment berbasis kompetensi serta melaksanakan penelitian kelas (instructional research).

"Selain itu , kita juga ingin tahu sejauh mana persiapan tim penyusunan kurikulum masing – masing jurusan, terkait dengan perubahan kurikulum 2009/2010 nanti," papar Lucia. Dalam workshop ini juga diberi kesempatan bagi masing-masing jurusan untuk mempresentasikan sejauh mana kemajuan dari tim penyusunan kurikulum dari jurusan tersebut. “Secara tidak langsung akan dipaparkan juga kendala kendala yang dihadapi terkait dengan perubahan kurikulum. Diharapkan dapat dimusyawarahkan bersama dan dicarikan solusinya," tambah Lucia kemudian.

"Dewasa ini, standar kompetensi yang diterapkan oleh stakeholder salah satunya adalah soft skill. Sehingga kita harus berusaha untuk menggodok kurikulum agar dapat memasukan nilai-nilai soft skill dalam proses pembelajaran antara dosen dan mahasiswa," jelas Ir Syamsyul Arifin MT, dosen Teknik Fisika yang didapuk sebagai salah satu pembicara dalam workshop ini menjelaskan tentang model-model pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Salah satunya adalah model pembelajaran SCL yang mana dosen dan mahasiswa mempunyai pandangan bahwa mereka adalah orang yang sama-sama belajar. “Dalam arti, mahasiswa harus aktif dan sang dosen pun tidak boleh puas dengan ilmu yang di punyanya, sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar bagi sang mahasiswa maupun dosen untuk terus mengeksplorasi bidang keilmuaan tersebut,” jelas Syamsul kemudian.

"Diharapkan, mahasiswa akan lebih aktif untuk mencari bahan-bahan pembelajaran disamping dari materi yang diberikan oleh dosen di dalam kelas. Sehingga daya kreatifitas dari mahasiswa tersebut dapat teruji dengan baik. Sang dosen pun wajib memberi bimbingannya.” imbuh Syamsul (Az/ap)

Berita Terkait