Seorang pejabat pemerintah adalah mereka yang ditunjuk oleh rakyat untuk mengemban amanah untuk mengelola negara. Sesungguhnya, di atas pundak mereka ada tugas yang amat berat, karena menyangkut tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup orang banyak. Sedikit saja mereka lalai, tanggung jawabnya terhadap seluruh rakyat yang membiayai kehidupannya.
Sedih rasanya melihat banyaknya pemilu di negeri ini, namun pada akhirnya tak ada perubahan strata kehidupan yang berarti di masyarakat. Sebenarnya sederhana saja keinginan masyarakat, yakni harga beras yang murah, sebagai negara kaya minyak tentunya ingin BBM yang murah, pendidikan yang murah dan merata di seluruh wilayah, dan kesehatan masyarakat lebih diperhatikan. Masyarakat kalangan bawah sebenarnya tak menginginkan banyaknya partai, atau banyaknya pemilu (Media Indonesia, 18 Desember 2007).
Untuk penyelenggaraan pemilu, dana yang dikeluarkan juga sangat besar. Baik yang dikeluarkan para calon untuk "menjajakan" dirinya, dan juga dana yang dikeluarkan pemerintah. Dana milyaran rupiah setiap lima tahun sekali harus dikeluarkan untuk proses pilkada. Baik di jajaran top leader negeri, jajaran pemerintahan daerah, sampai ke pelosok desa. Setiap mengadakan pilkada, tiap calon tentunya harus menyiapkan "modal", baik moril maupun materiil untuk merebut kursi nomor satu di pemerintahan.
Saya rasa ini adalah pengorbanan materiil yang besar untuk kursi jabatan yang hanya lima tahun. Gerakan politik yang berbasis kekuasaan tanpa diiringi gerakan moral, hanya menjadikan masyarakat sebagai komoditas belaka. Dan ujung-ujungnya, rakyatlah yang harus menderita lagi.
Mendambakan Pemimpin Merakyat
Indonesia yang kaya akan sumber daya alam ini, sedang dirundung duka. Hutang negara menumpuk hingga ribuan trilyunan rupiah. Ribuan rakyat miskin harus berdesak-desakan mengantri bantuan langsung tunai. Jrigen-jrigen minyak harus berjajar menunggu antrian untuk dapat diisi. Sungguh ironis memang, harga minyak sangat mahal, kekayaan alam sendiri tak dapat kita nikmati.
Butuh seseorang yang tangguh, dan cerdas untuk memimpin negara ini. Para pejabat sudah seharusnya merasa menjadi suri tauladan dalam segala aspek kehidupan untuk rakyatnya. Bukan aspek kepentingan politik atau kepentingan golongan lagi yang dibawa, seseorang yang telah mengincar suatu jabatan pemerintahan harus siap bertanggung jawab penuh terhadap kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya.
Bukan suatu utopisme bila kita menginginkan hadirnya pemimpin yang religius, sederhana, merakyat, dan cinta tanah air. Kita bisa menengok negara Iran, dengan hadirnya sosok Ahmadinejad sangat dicintai rakyat dengan suri tauladan kesederhanaan yang dimilikinya. Memang secara kultur dan geografis Indonesia jauh berbeda dengan Iran, akan tetapi sifat dan suri tauladan kepemimpinan Ahmadinejad patut kita acungi jempol dan diteladani.
Setiap kita adalah pemimpin, dan setiap kita mempunyai beban amanah. Kepedulian tampaknya mudah diucapkan, tetapi hakikatnya susah direalisasikan. Ini karena manusia pada umumnya sangat mencintai dirinya sendiri dan sangat mementingkan diri sendiri, apalagi jika terkait dengan harta dan segala macam kesenangan dunia. Kepedulian hanya dapat direalisasikan jika seseorang memiliki kedalaman keimanan, seseorang yang sangat mengharapkan ridha Allah SWT. Sehingga mereka akan banyak memberi, berkorban, dan peduli terhadap yang lain.
Semoga pemimpin negeri ini dapat meneladani Muhammad, sosok pemimpin yang merevolusi seluruh jagat dengan ajaran yang dibawanya. Semoga kita semua dapat meneladani sosok pemimpin yang cinta dan mau berkorban seluruh jiwa raga untuk rakyatnya. Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil-kecil, dan mulai saat ini semoga kita dapat memberikan suri tauladan dan manfaat kepada orang lain.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1429 Hijriyah
Marji Wegoyono
Jurnalis ITS Online
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi