Dalam pawai kali ini, suasana ITS menjadi hingar bingar. Teriakan yel-yel masing-masing kontingen membuat suasana kampus perjuangan ini makin hidup. Pawai tersebut dimulai dari taman alumni menuju stadion sepakbola ITS. Acara bertamabah seru karena kontingen mengenakan beberapa atribut menarik yang khas. Para anggota defile juga membawa lambang serta bendera jurusan atau unit bironya masing-masing dengan bangga.

Meski cuaca panas hal itu tak membuat langkah mereka surut untuk menyemarakan pembukaan Dies Natalis ITS kali ini. Setelah berputar-putar melewati taman alumni dan masjid Manarul Ilmi, rombongan pawai pun akhirnya masuk ke dalam stadion. Akibatnya stadion yang semula sepi pun berubah riuh dan menjadi lautan atribut para kontingen. “Vivat ITS!” seru para kontingen bersahut-sahutan sehingga membuat stadion makin bergetar.

Setelah semua kontingen masuk peresmian pembukaan Dies Natalis ITS pun dimulai dengan berbagai atraksi. Tarian Jepang dari tim yosakoi ITS dari UPT Bahasa ikut menyemarakan suasana, selain itu tari reog khas Ponorogo pun juga disuguhkan pada para kontingen. Sedangkan para undangan duduk manis di tribun penonton.

Pada pembukaan Dies Natali juga diberikan sambutan dari Rektor ITS, Priyo Suprobo. Sambutan Rektor ini mampu membakar semangat para peserta kontingen, dalam sambutannya, Probo juga tak lupa mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Kerja keras dari para peserta pawai pun membuahkan hasil, diakhir acara panitia Dies Natalis yang tahun ini dipegang oleh Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) mengumumkan pemenang peserta pawai dengan 4 kategori yaitu; Partisipasi terbaik, kostum terbaik dan defile terbaik dan yang terakhir adalah juara umum.

Untuk peserta dengan partisipasi terbaik jatuh pada kontingen dari Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kostum terbaik jatuh pada Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi. Kemudian defile terbaik direbut oleh unit Perpustakaan ITS. Sedangkan juara umum, direbut oleh Fakultas Teknologi Industri. (yud/ap)