ITS News

Minggu, 29 September 2024
16 September 2008, 13:09

Mahasiswa Asing di ITS Bertambah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kelima mahasiswa asing tersebut semuanya mengikuti perkuliahan di ITS untuk program master (S-2) dari berbagai disiplin ilmu. Mereka adalah Abel Franois Rasaminana (Madagaskar), Khotso Aaron Shai(Lesotho), Mariin Baluku (Uganda), Mwama Fundo (Kenya),Zulkiflee Samaeng(Thailand).

Namun kabar terakhir Sabtu (13/9) dari KBRI menyatakan dua dari lima mahasiswa asing ini batal datang. ”Calon mahasiswa dari Uganda dan Kenya mengundurkan diri,”jelas Ketut Buda Artana, kepala International Office (IO) ITS, Senin (15/9). Menurutnya sebagian dari para mahasiswa asing ini sudah melakukan daftar ulang. Namun, kepastian apakah keseluruhan mendaftar ulang atau tidak belum bisa didapatkan.  

Seperti dua mahasiswa tersebut yang mengundurkan diri di saat-saat terakhir seperti sekarang. Ketut menambahkan, saat ini ada satu mahasiswa, Khotso Aaron Shai yang sudah berada di ITS saat ini. ”Ada tambahan satu mahasiswa lagi dari Thailand akan datang hari ini,” ujar Ketut. Para mahasiswa baru ini akan mendapatkan bimbingan dari kakak-kakak angkatan mereka melalui organisasi ISA-ITS (International Student Association-ITS).

ISA akan banyak membantu para mahasiswa asing baru ini untuk menyesuaikan diri di ITS. Terutama mengatasi kendala bahasa, adat, dan juga makanan. ”Memang salah satu tujuan ISA berdiri untuk membantu mahasiswa asing yang baru datang ke Surabaya ini,” jelas Ketut. Rata-rata, para mahasiswa baru ini memerlukan waktu untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. ”Kami maklum sekali karena kondisi makanan, adat, dan bahasa yang berbeda,” tegasnya.     

Karenanya, meski mereka telah diterima, para mahasiswa asing ini masih harus mengikuti kelas pelajaran Bahasa Indonesia selama delapan bulan. Setelah itu, baru mereka bisa mengikuti perkuliahan pascasarjana selama dua tahun pada tahun ajaran berikutnya.

Menurut Ketut, tahun ini terdapat sekitar 75 mahasiswa yang berhasil lolos dalam program Kemitraan Negara Berkembang ini. 75 mahasiswa asing ini ditempatkan di 13 Perguruan tinggi di Indonesia. Mulai IPB, ITB, ITS, Unair, UGM, UN Malang, UNY,Unpad, UPI, dan UNS. ”Tidak hanya universitas negeri yang kebagian. Beberapa universitas swasta yang juga berpartisipasi dalam program KNB ini. Seperti Universitas Trisakti, Universitas Atmajaya Jogjakarta, dan juga Universitas Parahyangan.

Khusus untuk ITS, tahun ini adalah tahun ke empat untuk pelaksanaan program KNB. Tahun ini, tiga mahasiswa program KNB telah menyelesaikan pendidikannya. ”Mereka mahasiswa asing angkatan pertama di ITS,”lanjutnya.(humas/ap)

Berita Terkait