ITS News

Minggu, 29 September 2024
22 September 2008, 21:09

Seminar Falakiyah, Kupas Perbedaan Penetapan Hari Raya

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menurut H Sriyatin Shadiq Al-Falaqy SH MA, anggota Badan Hisab dan Rukyat Departemen Agama RI, ada dua hal pokok yang menyebabkan perbedaan pendapat terkait tanggal jatuhnya hari raya. Yakni, banyaknya metode dan sistem yang dipergunakan dalam penentuan awal bulan Qomariyah dan juga belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur dan mengikat bagi umat Islam Indonesia

”Karenanya, dalam waktu dekat ini Departemen Agama akan meluncurkan sebuah software yang digunakan untuk perhitungan penentuan hari raya. Diharapkan ini menjadi standar nasional maupun internasional sehingga tak ada lagi perbedaan tanggal jatuhnya hari raya," terang Sriyatin.

Dalam kesempatan ini, Sriyatin juga menjelaskan bagaimana proses sidang istbat (penetapan) hari raya. Mulai dari metode yang di gunakan, Kebijakan yang di ambil Departemen Agama, hingga sosialisasi media informasi yang digunakan dalam penentuan hari raya.

Senada dengan Sriyatin, Ahmad Mudzoffar Jufri MA, Kepala Ma’had Ukhuwah Islamiah Surabaya, juga mengungkapkan bahwa puasa Ramadhan dan Idul Fitri adalah ibadah yang sifatnya kebersamaan. "Sudah semestinya seluruh kaum muslimin memulai puasa secara bersama-sama, mengakhiri secara bersama-sama, dan bergembira marayakan Idul Firi secara bersama-sama pula," tegas Mudzoffar.

Masalah penetapan awal Ramadhan dan Idul Fitri, lanjut Mudzoffar, termasuk masalah-masalah yang mengandung keleluasaan dan kelonggaran. Perselisihan para ulama dalam hal ini memberikan keleluasaan umat muslim. ”Oleh karena itu, dalam hal ini kita tidak boleh bersikan mutlak-mutlakan, mau menang sendiri, saling mengingkari, atau menghukumi sesat pihak lainnya," ujarnya.

Seminar Falakiyah yang merupakan rangkaian kegiatan Ramadhan Di Kampus (RDK) 29 ini mengundang antusiasme luar biasa dari sivitas akademika ITS. "Peserta yang mendaftar mencapai 300 orang, padahal daya tampung tempat hanya untuk 150 orang. Terpaksa kita harus men-cancel separuh peserta yang telah mendaftar," ujar Yunita, kordinator putri acara ini.(Az/f@y)

Berita Terkait