Awalnya tak ada niatan untuk menekuni bidang minat Geofisika di jurusan Fisika-FMIPA ITS. Tapi geofisika menurut Cicik Sukma SetyaWahyu, merupakan hal yang baru bagi di dunianya kala itu. “Awalnya saya tertarik memilih bidang instrumen, karena bagi saya bidang itu menarik, menuntut kita untuk kreatif dan banyak yang bisa diexplore di sana. Tapi setelah saya masuk Fisika, ternyata di jurusan ini ada bidang Geofisika yang menurut saya “it’s something new” karena kita akan mempelajari kondisi bawah permukaan tanah dengan konsep fisika dasar,” ujar putri dari pasangan Kastam dan Karti ini.

Mengambil judul TA, Penentuan Daerah Overpressure melalui Pendekatan Metode Eaton dan Metode Bowers mengantarkan Cicik meraih predikat cumlaude dengan IPK 3.59 untuk meraih gelar sarjananya. “Saya sudah mulai mencari topik untuk TA sejak semester ke-4. Namun, susahnya sudah empat perusahaan yang menolak proposal TA saya dengan alasan mereka nggak punya orang yang expert tentang topik saya,” ujarnya.

Cicik juga menambahkan, akhirnya kesulitannya itu berbuah manis karena saat ini ia telah diterima kerja di Schlumberger Jakarta sebagai Jr Geomechanic Engineer. “Saya mulai share dengan alumni yang menyarankan untuk apply ke Schlumberger. Kebetulan waktu itu saya kenal dengan recruiternya. Saya coba discuss dan alhamdulilah proposal saya diterima. Dan presentasi hasil TA saya pun langsung ditawari untuk langsung bergabung disana,” ujar perempuan kelahiran 30 September 1986.

Selain sibuk menyelesaikan studinya, perempuan asal Lamongan ini juga menyibukkan diri di berbagai oraganisasi. Diantaranya, Sepuluh Nopember Institute of Technology Geophysical Society of Society of Exploration Geophysicist (ITS GS SEG) Student Section ITS Surabaya, Indonesian Association of Geophysicist (HAGI), Student Committee of Indonesian Petroleum Association University Assistance Committee (IPA-UAC) ITS Surabaya, Student Volunteer of JCS 2005 (Joint Convention) HAGI-IAGI-PERHAPI, dan ITS SC AAPG (American Association of Petroleum Geologist).

“Berorganisasi di geofisika itu, sangat menyenangkan bahkan saya tidak pernah merasa pusing membagi waktu. Alasannya, yang pertama birokrasinya tidak ruwet, dana pasti ada, komunikasi bisa dilakukan by e-mail dan banyak memberi manfaat baik untuk saya pribadi maupun untuk komunitas geofisika,” ujar Cicik yang juga pengemar makanan bakso.

Peraih IPK tertinggi selama delapan semester ini juga menambahkan untuk menjadi sukses jangan pernah menjadi mahasiswa yang setengah-setengah dalam hal apapun. “Be serious,” tegasnya. Selain itu, perempuan supel ini juga menegaskan, tidak hanya sekedar belajar, berdo’a, komunikasi juga penting sehingga jarak pun tak menjadi alasan tidak sampainya informasi ke kita. “Selagi masih muda, kita harus mengejar terus impian dan jangan pernah merasa takut atau minder sebelum kita mencoba,” tandasnya. (st/f@y)