Sebenarnya Aulia diwisuda setahun yang lalu. Namun, karena ia melanjutkan studinya selama setahun di luar negeri maka ia akan diwisuda Oktober 2008. Aulia pun mendapatkan banyak oleh-oleh pengalaman berkesan dari negeri kincir angin tersebut. “Seru, banyak perbedaan mulai dari mata kuliah sampai sifat-sifat orangnya,” papar gadis yang pernah menjadi Harapan II Ning Surabaya pada tahun 2004 ini.

Banyak hal yang dipelajari Aulia selama belajar di Belanda. Ia menghabiskan satu semester untuk kuliah dan satu semester lagi untuk Kerja Praktek (KP) dan mengerjakan Tugas Akhir (TA). Ia pun mengerjakan KP sekaligus TA di DHV
International, Belanda. Tak tanggung-tanggung, ia pun diharuskan mengerjakan KP selama 130 hari dengan perincian sehari delapan jam.

Kerja kerasnya pun membuahkan hasil. Aulia ditawari bekerja di DHV International secara permanen. Namun, ia berencana bekerja selama setahun saja. “Inginnya setelah itu melanjutkan S2 dan S3,” ungkap dara kelahiran 3 Januari 1986 ini.

Berguru di negeri orang tak membuat putri pasangan dosen Teknik Sistem Perkapalan, Indrajaya Serianto dan dosen D3 Teknik Sipil, Triaswati MN ini berhenti berprestasi. Hal ini ditunjukkannya dengan menyalurkan hobi dansa. Berbekal ilmu dansa yang dipelajarinya di Cultural Centre ITS, ia pun mengikuti klub dansa Blue Toes di Kota Haren, Belanda. Hasilnya, ia mendapat penghargaan First Place Standard Beginner Nederlands Toernooi voor Dansende Studenten.

Tak hanya itu, sebelumnya Aulia telah mengukir banyak prestasi. Di tahun 2006, ia berhasil menjadi Juara I Presentasi Pemikiran Kritis Mahasiswa (PPKM) Tingkat Nasional, Juara III Mahasiswa Berprestasi se-FTSP, Juara III Mahasiswa Berprestasi Tingkat ITS, Juara II dan III Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) IPA dan IPS, Juara II Kompetisi Menulis Ilmiah Tingkat Jawa Timur, dan Indonesia Best Student Sampoerna. Menginjak tahun 2007, ia menjadi pemenang Program Kreativitas Mahasiswa Ilmiah (PKMI) dan Juara III LKTM Pendidikan.(nrf/f@y)