ITS News

Senin, 30 September 2024
10 November 2008, 08:11

JMMI ITS: Siap Lakukan Perubahan Besar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Di hari pertama, JMMI mempresentasikan pertanggungjawaban di depan peserta sidang. Sejumlah lima departemen yang bernaung dibawah JMMI ditambah pertanggungjawaban Sekertaris Umum, Bendahara Umum, serta kepanitiaan Ramadhan Di Kampus 1429 H dipaparkan oleh masing-masing Kepala Departemennya.

Tiga point evaluasi yang menjadi sorotan dalam sidang tersebut adalah hal yang menyangkut pembinaan internal, mentoring, dan Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda). “Itu yang menjadi fokus kita di periode Juni-Oktober,” ujar M Cahyo Adi, Ketua Umum JMMI periode Juni-Oktober 2008.

Perbaikan pembinaan internal seperti dalam proses kaderisasi adalah sebuah kunci dari organisasi. Peserta sidang pun banyak mempertanyakan hal ini. Hal itu tidak disangkalnya, ia mengakui bahwa JMMI ITS sering sekali kehilangan kader karena pembinaan dan penjagaan yang kurang baik. “Ketika JOR (JMMI Open Recruitmen, Red) input sangat banyak, namun diakhir kepengurusan ternyata tinggal berapa yang aktif?,” tanyanya dengan nada retoris.

Mentoring juga menjadi isu penting, karena perubahan sistem yang terjadi. Program mentoring saat ini menjadi program wajib dan langsung bertanggungjawab kepada Pembantu Rektor III (bidang kemahasiswaan, Red). Termasuk evaluasi jumlah mentor yang masih jauh dari kebutuhan sekitar 200 orang. Sedangkan jumlah mentor saat ini baru 184 orang.

”Mungkin salah satu penyebabnya adalah belum membudayanya kesadaran mahasiswa ITS untuk membina adik-adiknya, terutama pembinaan akhlak,” tambahnya.

Diamanahkan sebagai Koordinator Puskomda Surabaya Raya, membuat para pengurus JMMI memutar otak. Cakupan yang luas mulai dari daerah pesisir pantai Jawa Timur, Pulau Madura sampai ke selatan sekitar Mojokerto. JMMI harus terus memantau perkembangan Lembaga Dakwah Kampus pada daerah-daerah tersebut. ”Dengan jumlah tim Puskomda saat ini, maka butuh bantuan semua elemen JMMI,” pungkasnya.

Pengurus Baru, Bawa Semangat Perubahan
Hari kedua MA menjadi hari perjuangan tim Ahlul Hali Wal Aqdi (AHWA). Tim yang bertugas mengonsep kinerja JMMI selama satu tahun ke depan berusaha mempertahankan argumen mereka. Muncul banyak pertanyaan dari peserta sidang karena banyaknya perubahan pada konsep yang digodok selama delapan bulan ini. ”Tapi intinya kita mencari yang terbaik,” ujar Wawan Ismanto, Koordinator AHWA.

Salah satunya adalah naiknya kedudukan Departemen Mentoring yang berubah nama menjadi Badan Pelaksana Mentoring (BPM) dan tim Puskomda yang langsung dibawah koordinasi dengan Ketua Umum JMMI. Lalu ada perubahan nama Sekertaris Umum diganti dengan Sekertaris Jenderal yang lebih banyak mengurusi internal JMMI.

AHWA juga menginginkan adanya perhatian khusus kepada Lembaga Dakwah Jurusan (LDJ) yang bernaung dalam wadah Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Jurusan (FSLDJ). Namun posisinya masih dibawah naungan Depertemen Humas JMMI ITS.

Setelah beberapa rekomendasi dari peserta sidang, Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) JMMI 2008/2009 disahkan dengan sedikit perubahan. Kemudian diumumkanlah jajaran kepengurusan oleh tim Formatur. Gema takbir pun berkumandang ketika disebutkan nama Wawan Ismanto (Matematika 2005) sebagai Ketua Umum JMMI 2008/2009. Tim Formatur juga menunjuk Suko Bagus (Teknik Fisika 2005) sebagai Sekertaris Jenderal dan Pressa Perdana (Teknik Elektro 2006) sebagai Bendahara Umum untuk melengkapai jajaran pengurus harian. (bah/jie)

Berita Terkait