ITS News

Selasa, 01 Oktober 2024
16 November 2008, 18:11

BEM FTI Gelar NBS ‘08

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Cuaca Minggu pagi yang mendung dan gerimis tak menghalangi jalannya NBS ’08. para peserta dengan antusias tetap mengikuti seminar ini. "Saya sangat tertarik dengan dunia brodcasting dan saya berharap dapat meningkatkan soft skill saya lewat seminar ini," ujar Arum, mahasiswa Teknik Lingkungan.

Mengusung tema Increase the Good Communocation and Performance Skill to Be the Greatest Broadcaster, seminar diawali dengan pemaparan dari Aman Sugandi, produser Arek TV. Dalam kesempatan itu, Aman membawakan materi berjudul What do You know about Broadcasting.

Menurut Aman, dunia broadcasting selama ini masih berkutat untuk meraih nilai rating tinggi dalam tiap tayangan televisi. "Para produsen film hanya ingin mengejar rating dan mendulang untung saja. Hingga tak jarang rumah produksi lebih sering mengejar tayangan striping dan banyak tayangan televisi yang hanya menyuguhkan sensasi masyarakat," jelasnya.

Karena alasan tersebut, Aman menegaskan bahwa kualitas dunia broadcast saat ini menurun. "Banyak acara televisi yang menayangkan acara yang kurang mendidik. Anak-anak dibawah umur pun dicekoki dengan tontonan yang kurang sehat," ujar produser Ekspedisi Madewa ini.

Selanjutnya, sesi ke dua diisi oleh DJ Tony Thamrin dari radio DJ FM. Tontam, sapaan akrab Tony, membuat susana seminar makin hangat. Pasalnya, ia menyampaikan materi dengan gayanya yang unik. Bahkan, sambil memberi penjelasan, Tontam duduk bersila diantara para peserta sehingga merebut antusias mereka. ”Menjadi penyiar yang handal harus mampu berempati kepada pendengar. So, kita anggap pendengar itu sebagai teman," paparnya.

”Komunikasi yang baik itu mencakup intonasi, artikulasi, dan smiling voice” imbuh Tontam. Selain itu, ia menambahkan bahwa penyiar harus memiliki self confidence dan selalu update dalam segala hal.

Setelah Tontam, pembicara ke tiga adalah Bambang Purwadi, Kepala Biro RCTI. Kepada peserta, ia menjelaskan seputar ide kreatif di dunia broadcasting.

Dari sisi peserta, nampaknya hampir semua peserta puas dengan materi dan pengetahuan yang didapatkan dari seminar ini. Hal ini terlihat dari antusiasme mereka untuk mengikuti rangkaian acara seminar hingga akhir.

“Dengan ikut seminar ini saya menjadi lebih tahu tentang seperti apa sebenarnya dunia broadcasting itu. Apalagi pembicaranya mempunyai pengalaman dan wawasan yang luas tentang broadcasting,” ujar Zahid, salah seorang peserta.(st/m6/m4/f@y)

Berita Terkait