ITS News

Selasa, 01 Oktober 2024
16 November 2008, 09:11

Berkurang Dua, Gubes ITS Tambah Dua Lagi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sementara, Prof Danawati adalah profesor yang memiliki lebih dari delapan ijazah, mulai dari SD hingga doktoral. Prof Danawati memang mengantongi tiga gelar ijazah sarjana, dua master, dan satu ijazah doktoral. ”Tapi yang gelar MBA tidak pernah saya pakai. Makanya jumlahnya hanya delapan,” tambahnya. Bahkan, dalam waktu dekat ini Prof Dana sudah berencana menambah lagi koleksi ijazahnya dengan melanjutkan studi doktoral dalam bidang Sastra Inggris.

Pasangan suami istri ini resmi dikukuhkan menjadi guru besar ke 77 dan 78 ITS, ke 29 dan 30 FTI, dan ke 9 dan 10 Teknik Kimia. ”Saya salut dengan Prof Danawati yang memang punya kelebihan energi,” papar Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD saat menyampaikan sambutannya. Probo mengibaratkan prestasi yang dicapai oleh Danawati ini dalam bidang olahraga sama dengan Michael Phelps. ”Kalau Phelps mengumpulkan delapan emas, Prof Dana ini mengumpulkan delapan ijazah dari SD sampai sekarang,” ujarnya.
    
Probo mengharapkan jumlah riset dan penelitian yang akan dihasilkan oleh Prof Dana seproduktif dalam mengejar ijazah. Apalagi, jumlah Gubes di ITS bulan November ini berkurang dua. ”Ada dua yang memasuki masa pensiun di bulan ini,” ujarnya. Yang pertama adalah Prof DJati Nursuhud dan yang kedua adalah Prof Soegiono. ”Saya harap, berkurang dua, muncul seribu berikutnya,” lanjutnya.

Dia melanjutkan, masuk ke masa purna bakti tidak berarti berhenti berkarya. Probo masih menantikan sumbangsih dari para profesor yang sudah maupun akan memasuki masa pensiun. ”Saya harap masih banyak sumbangan pikiran dan penelitian untuk ITS,” tambahnya. Probo menghimbau agar para dosen yang belum juga mengurus kepangkatannya segera meniru jejak pasutri ini.

Terlebih, dalam waktu dekat ini ITS akan menyongsong status barunya sebagai Badan Layanan Umum(BLU). ”Kami kemarin sudah melakukan presentasi di Jakarta, dan segera status BLU ini akan segera diterapkan,” imbuhnya. Dengan status baru ini, pelayanan ITS diharapkan jauh lebih baik lagi. Baik terhadap civitas akademika maupun masyarakat sekitar melalui hasil-hasil penelitian dan sumbangsih lainnya.

”Pasangan suami istri ini adalah contoh yang baik. Pak Kusnonya kalem, Bu Dananya energik, tapi sama-sama aktif,” terangnya. Mereka memang sangat aktif baik dalam hal akademik maupun kegiatan di luar kegiatan akademik. Prof Danawati yang dulu mantan mahasiswi Prof Kusno juga meluangkan waktu untuk mengajar bahasa Inggris dan membina mahasiswa dalam peningkatan nilai Toefl.

”Saya itu memang hobi belajar,” ujarnya. Tak heran jika IPK master Inggrisnya mencapai 3,84. Bahkan, tugas paper yang dibuatnya selalu mendapat nilai A. ”Membuat paper bagus itu kuncinya satu, banyak baca buku pasti papernya bagus,” ujar ibu tiga putri ini. Papernya selalu lebih dari 80 halaman.

Hobi bersekolah ini juga dilakoni oleh suaminya, Prof Kusno. Dia juga mengikuti jejak Danawati dengan mengambil studi di bidang Bahasa Inggris dan Ekonomi. ”Sesuatu itu kalau kita enjoy, pasti menikmati dan tidak merasa terbebani,” pesan Prof Kusno. (humas/mtb)  

Berita Terkait