ITS News

Selasa, 01 Oktober 2024
19 November 2008, 10:11

Mahasiswa ITS Raih Lima Besar di Olimpiade Pertanian

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

“Empat tim finalis lainnya mahasiswa pertanian, hanya kami yang bukan mahasiswa pertanian,” terang Andre tentang lomba yang baru saja diikutinya tersebut. Mereka membawakan paper berjudul The Implementation of blog e-learning in Indonesia’s Education: Effort to Reduce the Excess Consumption of Papers & Deforestation.

“Intinya, kami ingin membudayakan e-learning untuk mengurangi pemakaian kertas, jangka panjangnya mengurangi penebangan hutan,” imbuhnya. Dari papernya ini, Andre menunjukkan tingkat pemakaian kertas per mahasiswa per tahun mencapai 27 kilogram. “Ini setara dengan 0,26-0,44 pohon per mahasiswa,” lanjut mahasiswa angkatan 2005 ini.

Jika dikalkulasikan dengan jumlah mahasiswa se-Indonesia maka angka pemakaian kertas oleh mahasiswa mencapai 119 ton pertahun. Dengan penerapan e-learning, mereka berharap angka ini dapat diturunkan. ”Jumlah penurunannya berapa, itu yang belum kita hitung rinciannya,” ujarnya.

Namun yang terjadi di jurusan mereka dapat menjadi gambaran nyata. Menurut Aghita, dalam sekali mengerjakan tugas praktikum, dia membutuhkan sekitar 30 lembar. ”Itu satu orang mahasiswa dan baru satu tugas,” ujarnya. Padahal, dalam satu semester, kurang lebih terdapat lima tugas praktikum. Sehingga, yang terjadi setiap kali pengumpulan tugas praktikum adalah tumpukan kertas yang menggunung.

Jurusan SI sendiri sudah menerapkan e-learning untuk beberapa tugas. Hasilnya, sudah dua semester ini tidak ada lagi tumpukan kertas disetiap tugas praktikum. ”Di jurusan saja, sudah menghemat 300 lembar kertas pertahun per mahasiswa,” terangnya.

Walaupun tidak dapat menempati juara pertama, namun mereka cukup puas. Sebab, baru kali ini mahasiswa teknik berhasil menembus ajang olimpiade pertanian. ”Top finalisnya itu mahasiswa IPB yang memang belajar tentang pertanian. Satu-satunya yang non pertanian ya Cuma kita ini,” ujarnya.

Karenanya, mereka selalu mendapat standing ovation setiap kali selesai melakukan presentasi. ”Kami berangkat targetnya tidak muluk-muluk, karena lolos semifinalis dan maju ke final sudah menjadi prestasi tersendiri buat kami,” pungkasnya. (humas/mtb)

Berita Terkait