ITS Online- Sebagai salah satu bentuk pengabdian ke masyarakat yang dalam hal ini pelajar, Departemen Riset dan Teknologi Himpunan Mahasiswa D3 Mesin ( HMDM ) menggelar serangkaian acara road show dengan tema Roadshow Aplikasi Teknologi Goes To School. Rencananya, roadshow ini akan digelar di SMAN 1 Manyar, SMAN 1 Sidoarjo, dan SMAN 2 Surabaya. Walaupun hanya ada tiga sekolah yang dikunjungi tetapi yang diundang untuk ikut berpartisipasi adalah seluruh siswa di Surabaya yang nantinya akan dilaksanakan di SMAN 2 Surabaya.

Road show yang bertujuan untuk mengenalkan teknologi mekanika dan elektronika di kalangan pelajar ini diawali dari SMAN 1 Manyar Gresik. Di sekolah ini tim ristek D3 Mesin menggelar workshop untuk mengenalkan beberapa macam robot yaitu robot soccer, water roket, dan line tracer. Yang bertugas untuk memberikan materi dalam acara ini adalah Dusty Widha Hutama, staff divisi riset fasilitator.

Dusty memulai materi dengan menjelaskan segala sesuatu tentang water roket. Dusty menyampaikan, water roket merupakan suatu bentuk roket bermuatan air yang menggunakan air compressor sebagai pemberi tekanan agar roket bisa meluncur. Ada beberapa bagian penyusun dari water roket ini yaitu nozzle, nose, body, fin, dan ruang kompresi. Fungsi dari water roket ini diantaranya bisa diaplikasikan pada jaring penangkap ikan di laut, penyebaran pupuk di lahan pertanian, dan beberapa fungsi lain.

Kemudian Dusty melanjutkan materinya tentang robot soccer. Robot soccer ini merupakan semacam miniatur pemain sepakbola yang bisa dimainkan. Jadi dengan minimal dua robot soccer ini, seseorang bisa memainkan permainan sepakbola selayaknya ketika bermain game. Robot soccer ini dilengkapi dengan remote control untuk mengendalikan jalannya robot.

Salah seorang panitia lainnya, Ahmad Alwi, ketika diwawancarai mengatakan bahwa dengan diadakannya roadshow ini diharapkan kedua macam robot yang merupakan hasil teknologi tersebut bisa semakin dikenal oleh masyarakat. Menurutnya kedua macam robot tersebut tidak terlalu susah untuk dioperasikan. Misalnya pada robot soccer, karena telah dilengkapi dengan remote control sebagai pengendalinya maka penggunanya hanya perlu menggunakan tombol-tombol yang tersedia. Sehingga diharapkan kelak robot ini bisa lebih memasyarakat misalnya sebagai mainan anak-anak.

Demikian halnya dengan water roket. Alwi menambahkan bahwa melihat banyak fungsi yang dimiliki oleh robot ini yang bisa diaplikasikan, diharapkan masyarakat bisa lebih tertarik untuk menggunakannya. ” Di Jepang saja robot ini sudah biasa dioperasikan oleh anak-anak, setidaknya di sini nantinya bisa seperti itu lah,” ujarnya.