Wawan Ismanto, Ketua Umum JMMI mengungkapkan bahwa dalam periode kali ini ia dan pengurus lainnya memfokuskan pada kinerja tiga poin dasar. Tiga poin tersebut antara lain pembenahan proses pembinaan dan kaderisasi, internal kelembagaan dan jaringan.

Ia menyadari konsekuensi fokus kepada tiga hal fundamental tersebut menyebabkan kepengurusan kali ini harus memangkas beberapa program dakwahnya. Kalau biasanya bisa lebih dari 150 tiap satu periode, sementara di periode ini hanya 88 program. “Semua ada untung dan ruginya,” ujar mahasiswa jurusan Matematika ini.

Namun ia menyangkal bahwa dengan berkurangnya program dakwah ini akan menyebabkan turunnya kinerja JMMI. Menurutnya, kepengurusan sekarang mencoba belajar dari pengalaman tahun sebelumnya. Dulu memang banyak mencanangkan program dakwah namun menjadi tidak berjalan efektif.

Dan akhirnya dari program dakwah yang dibahas di Musyker, banyak yang tidak terlaksana. Penyebabnya adalah terlalu banyak mengakomodir masukan-masukan bahkan sampai yang tidak ada dalam GBHK dan tak memperhatikan kondisi. “Mengherankan, kalau kondisi internal belum stabil tapi sudah mikir yang lain,” ujar mantan ketua kajian Ibnu Muqlah ini.

Kondisi internal yang menjadi sorotan adalah tentang manajemen administrasi, fungsi koordinasi, dan kultur profesionalitas. Sedangkan untuk pembinaan dan kaderisasi dibagi menjadi dua yaitu pembinaan umum dan khusus. Pembinaan umum terdapat dalam kegiatan mentoring.

Mentoring menjadi hal yang diperhatikan mengingat kepercayaan yang diberikan bidang kemahasiswaan kepada JMMI untuk mengelolanya. Apalagi saat ini ada peraturan resmi yang mewajibkan mentoring bagi mahasiswa baru. Sehigga JMMI memprioritaskan hal ini salah satunya dengan dibentuknya lembaga semi otonom Badan Pelaksana Mentoring (BPM). Untuk pembinaan khusus JMMI berusaha menyiapkan dan memetakan kader untuk kepengurusan berikutnya.

JMMI juga akan mengusahakan terbentuknya Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Jurusan (FSLDJ). Nantinya lembaga ini yang akan menjadi penghubung antara JMMI ditingkat pusat dan Kajian jurusan di tingkat jurusan. Sementara mengenai jaringan Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK), JMMI berusaha menyelaraskan agenda FSLDK dengan berbagai agenda internal JMMI. (bah/han)