Setelah bertahun-tahun bergabung dengan Ruang Karya ITS di Lantai 4, konter World Bank akhirnya menempati tempat barunya di Lantai Tiga. Ruang tersebut dihiasi dengan panel dinding bermotif kotak-kotak hitam merah serta aksen pada langit-langit dengan bentuk memanjang berwarna kuning cerah. Cahaya lampu mengintip dari lubang-lubang bundar pada aksen di langit-langit. Sangat moderen dan minimalis, segera menghapus kesan perpustakaan yang bagi sebagian orang cenderung suram. Beberapa mahasiswa juga tampak nyaman duduk lesehan di depan satu set TV wide screen layar datar.

Menurut Kepala Perpustakaan Drs Mansur Suteja SIP, kerjasama Perpustakaan Pusat ITS dengan World Bank telah berjalan lebih dari dua puluh tahun. Kerjasama yang baik selama inilah yang membuat pihak World Bank berkenan memberikan dana untuk pengembangan konternya lebih lanjut. “Dana itulah yang kami pergunakan untuk renovasi ruang serta pembelian fasilitas pendukung seperti LCD, televisi dan DVD player,” jelas Mansur.

Tidak hanya berganti wajah, World Bank juga turut menambah isi di dalamnya. Jika sebelumnya koleksi badan dunia ini terbatas pada koleksi hard copy, saat ini koleksi yang disediakan bervariasi mulai dari hard copy, soft copy berupa CD ROM, hingga akses internet gratis. Beragam koleksi tersebut terhitung baru dan memuat beragam tema sosial yang menjadi ciri khas World Bank, seperti pembangunan negara berkembang, sanitasi, masalah ekonomi hingga energi.

Perubahan ini juga turut mengubah julukan bagi konter World Bank di Perpus ITS. Jika sebelumnya bernama Regional Information Outlet (RIO) kini berubah menjadi Indonesian Development Information Service (IDIS). "Karena bentuknya sekarang bukan sekedar outlet, tapi sudah menjadi pusat informasi," sebut Mansur.

Mansur menambahkan dengan bertambahnya koleksi serta peningkatan fasilitas ruangan akan membuat pengguna perpustakaan lebih nyaman memanfaatkan layanan IDIS tersebut

Renovasi Besar-Besaran Lantai Tiga
Di saat yang sama renovasi menyeluruh juga dilaksanakan di Lantai Tiga Perpustakaan ITS. Selain IDIS yang telah selesai dipugar, ruang majalah yang berada tepat di sebelahnya juga telah selesai dipugar. Dari pintu masuk ruang majalah kita langsung disambut oleh meja resepsionis bundar berwarna dominan abu-abu dengan aksen biru dan hijau toska. Setelah itu pandangan kita akan langsung teralih pada salah satu sudut ruangan yang berupa lesehan dengan bantal-bantal kecil. Juga ada meja balok putih dengan deretan kursi panjang yang juga berwarna biru dan hijau toska. Secara keseluruhan, ruangan yang didominasi warna putih dan abu-abu ini tampak moderen dan futuristik.

Menurut Mansur, dana renovasi ruang majalah dan sebagian lantai tiga lainnya berasal dari Sindikat Laras Media, sebuah lembaga yang bernaung di bawah Yayasan Salemba Empat. Yayasan Salemba Empat sendiri sudah cukup lama bekerjasama dengan ITS dalam hal pemberian beasiswa. Saat ini renovasi di lantai tiga yang masih berlangsung adalah renovasi Ruang Referensi.

Masih menurut Mansur, dalam pendesainan interior ruangan di Lantai Tiga ini pihaknya bekerjasama dengan Jurusan Desain Produk Industri Prodi Arsitektur Interior. Direncanakan Januari mendatang renovasi keseluruhan telah selesai. "Bulan Januari, rencananya IDIS akan di-launching oleh perwakilan World Bank di Jakarta bersamaan dengan selesainya pemugaran lantai tiga secara keseluruhan," tutupnya. (tyz/mtb)