ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
18 Desember 2008, 07:12

ITS Kembali Terima Alat Canggih

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Alat produksi Topcon yang diserahkan ke ITS langsung oleh direktur PT Exsol Innovindo, Ignatius Popo Kosim tersebut merupakan yang kedua di Indonesia. Sebelumnya, bantuan alat senilai USD 80 ribu ini juga telah diserahkan dan dipasang di Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Sampai saat ini, di Indonesia baru ada dua alat GPS CORS seperti ini yang telah dipasang, satu di ITB dan satu lagi di ITS ini,” jelas Prof Ir Joni Hermana MSc usai penandatanganan kerjasama dan penyerahan alat kepada Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di Gedung Teknik Geomatika ITS.

GPS CORS itu sendiri merupakan Network Solution yang sangat bermanfaat khususnya dalam bidang ilmu geomatika. Misalnya dalam monitoring suatu lokasi, pendeteksi gempa, pergeseran lempeng bumi, bahkan tsunami. Alat ini juga menggunakan system monitoring dan LBS (Location Based Service) Infrastructure. “Dengan system tersebut, kita cukup membawa receiver ke lokasi, kemudian bisa memonitoring kapanpun, sehingga tidak rumit” ujar Ignatius Popo.

Dijelaskannya pula, bahwa alat ini nantinya bisa sebagai acuan utama dari sejumlah satelit pemetaan lain yang ada di sekitarnya. Radius wilayah yang bisa diukur alat ini untuk pemetaan secara akurat bisa mencapai 300 km. “Jadi untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya bisa memakai acuan data dari GPS-CORS di ITS ini, seperti untuk melihat perubahan tanah di area luapan lumpur Sidoarjo. Sedangkan di wilayah barat lebih dekat menggunakan yang dari ITB,” paparnya lagi.

Meski demikian, kedua alat baik yang di ITB maupun di ITS bisa saling berintegrasi dalam melengkapi data pemetaan. Pemetaan maupun pengukuran terjadinya perubahan permukaan bumi secara horisontal maupun vertical pun bisa dilakukan lebih cepat. “Sebelumnya, untuk data spasial pengukuran atau pemetaan tersebut Indonesia mendapatkannya dari Singapura dan Darwin (Australia, red). Itu pun harganya sekitar USD 10 pada empat tahun lalu,” ujar Dr Ir M Taufik, Kepala Laboratorium Geodesi dan Surveying ITS yang turut mendampingi.

Dengan adanya alat GPS-CORS ini, nantinya instansi-instansi atau perusahaan yang berkepentingan dengan pemetaan dan pengukuran kondisi bumi bisa ikut memanfaatkannya. “Bila satu perusahaan biasanya harus memiliki dua station, sekarang cukup punya satu station sudah bisa dikoneksikan dengan alat ini sebagai station pasangannya,” imbuh Ignatius Popo.

Ke depannya, menurut Ignatius Popo, pihaknya juga akan memberikan bantuan alat GPS-CORS ini ke beberapa perguruan tinggi lain di Indonesia sebagai bagian upaya turut meningkatkan dunia pendidikan di Indonesia. “Tapi tergantung juga kesiapan SDM dari masing-masing perguruan tinggi tersebut untuk mengoperasikan alat ini, sementara ini yang kami nilai siap baru ITB dan ITS,” tandasnya.

Acara yang mengundang Instansi Pemerintah seperti Pemkot Surabaya, Pemprof Jatim, Dinas Perhubungan serta Instansi luar sekelas PT Semen Gresik, PT IntiLand, dan PT Exsol Innovindo dan masih banyak lagi ini banyak mendapat tanggapan positif. “Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan GPS CORS dari TOPCON, pasti alat plus software ini mampu bersaing di pasar dunia dan mampu membuat ITS selangkah lebih maju” ungkap Widodo, wakil dari PT Pakuwon Jati yang juga merupakan alumni Teknik Geomatika ITS. (humas/niv/mtb)

Berita Terkait