ITS News

Kamis, 14 November 2024
29 Desember 2008, 04:12

ITS, Catatan Akhir Tahun

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dimulai dari lembar pertama kalender masehi, tepatnya bulan Januari. Bulan tepat 20 tahun hari jadi saya. Disini hal yang paling saya ingat adalah bagaimana sebuah acara bertemakan bahari di ITS mulai digelar. Ocean weeks 3, namanya. Masih ingat sepertinya baru kemarin kami berpayah-payah bermain lumpur saat di Gresik menanam mangrove. Disitu banyak hal yang dapat dikenang mulai berbagi tentang bahaya global warming langsung ke masyarakat, sampai menanam bareng warga Panceng, Gresik. Asyik, disini kami berbaur langsung dengan panorama pesisir.

Menginjak bulan Februari, sebagian sivitas mahasiswa ITS mulai disibukkan oleh serangkaian Program Kreativitas Mahasiswa yang telah dirancang Dikti. Tak tanggung-tanggung 92 tim lolos dari seleksi ketat Dikti. Total keseluruhan tim ini mendapat dana sebesar 470 juta rupiah untuk menjalankan Program Kreativitasnya.

Dari dana ini nantinya karya-karya mahasiswa ITS terlahir, beberapa diantaranya seperti syrup apple mangrove di bidang kewirausahaan, alat penunjuk alat kiblat, dan pemecah telur puyuh di bidang penerapan teknologi, dan gubuk pintar yang khusus dibangun sebagai salah satu tempat belajar anak-anak di Keputih di bidang pengabdian masyarakat. Program ini mereka jalankan hingga bulan Juli.

Di bulan berikutnya, Maret, kita seakan diributkan tentang persiapan status perubahan ITS menjadi BLU. BLU menurut banyak pihak dirasa akan menjadi solusi yang pas sebagai tata kelola dan efisiensi dana perguruan tinggi. Namun, sebagian mahasiswa masih ada juga yang khawatir bilamana sistem manajemen BLU ini malah menjadikan ITS sebagai pusat komersialisasi pendidikan. Kita lihat saja nanti, apa kekhawatiran itu benar, yang pasti saya sih husnudzon saja.

Lalu, di bulan ini pula ITS mendapat kabar dari Badan Akreditasi Nasional bila hasil visitasi dan penilaian ITS adalah sangat memuaskan dengan nilai A. Dari sini kedepannya dapat diketahui bahwa se- Indonesia nilai A hanya diperoleh 5 PTN yakni ITS, ITB, UI, UGM dan IPB. Suatu hal yang membanggakan namun perlu kerja keras untuk mempertahankan.

Selanjutnya di bulan April dan Mei, momen yang paling saya ingat adalah pesta demokrasinya mahasiswa ITS, Pemilihan umum raya, pencarian presiden Badan Eksekutif Mahasiwa ITS dan anggota Legislatif Mahasiswa. Sebagian mahasiswa berpendapat bila saat itu adalah benar-benar sebuah pemilihan yang paling damai. Tak terlihat keributan sekecil apapun, mahasiwa pendukung calon dari Aditya Rahman, Arif Bijak Bestari, Nora Angela, dan Aris Sofan Lutfianto benar-benar telah menunjukan kedewasaanya. Semoga di tahun mendatang hal ini tetap berlanjut, mungkin bisa dijadikan contoh bagi para kontestan Pemilu 2009 nanti. Amin.

Bulan berikutnya, bulan Juni menurut saya adalah salah satu bulannya para penggemar robotika. Melalui beberapa babak kualifikasi akhirnya tim Robot asal ITS, yakni Jump-Be mampu menjadi juara nasional kontes robot indonesia dan berhak melaju ke ajang internasional di India. Nantinya, tim Jump-be akan mengukir presetasi menjadi juara tiga atau second runner up.

Bulan juni juga merupakan awal dari bulan yang meresahkan. Bagaimana tidak, perekonomian sedang carut marut dengan kebijakan kenaikan BBM. Antri BBM menjadi satu fenomena yang sering ditemui saat itu. Apalagi, kebijakan pemerintah kali ini banyak ditentang, dan BEM ITS juga ikut menyuarakan aspirasinya dengan menggelar aksi dengan bersepeda. Salut buat Departemen Sosial Politik BEM ITS, terus suarakan aspirasi mahasiswa dan rakyat kecil.

Lalu, bulan selanjutnya Agustus dan September, sivitas ITS disibukkan dengan berbagai acara seremoni penyambutan keluarga baru. Mahasiswa Baru tahun 2008 resmi menginjakan kaki di kampus perjuangan ini. Mereka beradaptasi lewat Orientasi Mahasiswa Baru, dari sini saya yakin sekarang mereka sudah mampu merasakan bagaimana atmosfer ITS yang selalu penuh perjuangan.

Setelah seremoni menyambut maba ada beberapa momen yang pasti, saya anda dan semua, tak akan melupakan dan akan selalu menantikan tahun depan.momen itu adalah bulan Ramadhan. Bulan dimana pintu ampunan dibuka dan semua umat muslim tak terkecuali ITS khusyuk menjalaninya. Suasana kampus makin hidup dengan nuansa religi, dan yang pasti tak pernah saya lewatkan adalah buka bareng di masjid Manarul Ilmi. Lesehan bareng menyantap nasi bungkus, sungguh tak terlupakan. Semoga tahun depan kita bertemu lagi dengan bulan suci ini, Amin.

Cerita berlanjut sekarang sudah memasuki bulan ke sebelas dalam penanggalan masehi , bulan November. Dalam bulan ini, ibu kita ITS hampir berusia setengah abad, 48 tahun. Banyak perayaan yang dihelat, aacara dies natalisnya sendiri bertemakan kemandirian energi. Lewat ulang tahunnya ITS nampaknya ingin membantu permasalahan dunia dengan riset energi yang sudah dilakukan sivitas akademikanya.

Dan yang terakhir di bulan kedua belas, Desember kita akhir-akhir ini dikejutkan dengan beberapa dampak dari merosotnya perekonomi global. Miris rasanya membaca beberapa berita yang meramalkan akan terjadi pemutusan kerja besar-besaran tahun depan. Dari sini saya berharap agar lulusan ITS tak bernasib sama menjadi pengagguran di tahun-tahun kedepannya. Untuk itu, semua menunngu langkah kongkrit dari pihak institusi yang katanya akan memberi warna baru pada kurikulum tecnopreneur, berwirausaha menciptakan lahan kerja bukan mencari.

Dan terakhir saya harap di tahun 2009 nanti, semua bisa menjadi lebih baik. Harapan akan muncul dari sebuah perubahan. Jadi, tak hanya tanggal dan tahun saja yang berubah tapi kita semua, saya, anda, ITS dan juga Indonesia dapat berkembang lebih baik. selamat datang 2009 dan 1430 H dengan resolusi dan semangat baru, Amin.

Januar Indra Yudhatama
Mahasiswa Biologi ITS

Berita Terkait

ITS Media Center > Opini > ITS, Catatan Akhir Tahun