ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
30 Desember 2008, 11:12

Resolusi 2009, 700 Juta untuk Business Plan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dari sekian prestasi yang diukir oleh sivitas ITS diantaranya adalah Juara II Kontes Robot Cerdas Indonesia Tingkat Nasional serta dikirimnya wakil ITS sebagai satu-satunya delegasi dari Indonesia dalam ajang Atlantic Challenge di Jakobstad, Finlandia. "Hal semacam inilah yang patut dibanggakan dari sivitas akademika," tutur Suasmoro.

Selain itu, ada beberapa program kerja yang telah dicanangkan oleh bidang kemahasiswaan selama satu tahun, salah satunya adalah Satuan Kredit Ekstrakulikuler Mahasiswa (SKEM). "Sejauh ini SKEM belum dapat dinilai secara kualitatif karena SKEM sendiri baru dijalankan hanya beberapa bulan, belum genap satu tahun," jelas Suasmoro.

Meski demikian, imbuhnya, imbas dari SKEM sendiri sudah bisa terlihat dari geliat UKM yang sudah mulai hidup kembali karena meningkatnya peminat. "Contohnya UKM Bridge yang sudah hidup kembali dan UKM Pramuka yang kini pesertanya mencapai 200 orang," jelas Suasmoro.

Tak hanya itu saja, untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa selama setahun ini bidang kemahasiswaan juga mengucurkan dana beasiswa, baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Besar dana yang dikucurkan dari pihak pemerintah dan BUMN mencapai Rp 6,5 milyar dan telah disalurkan ke 3250 mahasiswa. Sedangkan dana beasiswa dari pihak swasta bernilai nominal Rp 2,5 Milyar dan telah diterima oleh 668 mahasiswa.

Program kerja lain yang turut digalakkan adalah bidang technoprenuer. Menurut pengamatan Suasmoro, sisi technopreneur dari sivitas akademika belum banyak berkembang. Hal ini dimungkinkan karena minat mahasiswa untuk terjun menjadi enterpreneur masih minim. "Untuk itu, November lalu kita menggandeng pihak Shell untuk mengadakan seminar guna meningkatkan motivasi mahasiswa agar tertarik terjun ke dunia enterpreneur," ungkapnya.

Suasmoro menambahkan, satu tahun ke depan bidang kemahasiswaan akan mendapatkan dana kurang lebih sekitar Rp 700 juta. Rencananya, dana ini akan dianggarkan bagi mahasiswa yang mengajukan proposal business plan. "Semoga dengan adanya bantuan anggaran ini, mahasiswa bergairah untuk terjun di dunia enterprenuer dan tentunya tanpa melepaskan kewajibannya sebagai mahasiswa," harapnya.

Selama kurang lebih setahun ini, menurut Suasmoro, agenda kerja bidang III lebih banyak difokuskan pada pengembangan character building mahasiswa. Dan ini tidaklah mudah. "Memang tidak mudah untuk meningkatkan kinerja dari bidang kemahasiswaan, dan untuk itu sering kali saya koordinasikan dengan pengurus kemahasiswaan yang lain," tambah mantan Dekan FMIPA ITS ini.

Sejauh ini, prosentase keaktifan mahasiswa untuk berkecimpung dalam keorganisasian baik itu UKM atau pun yang lainnya sebesar lima puluh persen. "Hal ini terlihat dari banyaknya kegiatan yang telah diadakan oleh mahasiswa, baik dari UKM maupun ormawa yang lain," ujar Suasmoro. (st/fay)

Berita Terkait