ITS News

Selasa, 03 September 2024
21 Januari 2009, 16:01

Daftar Pekerjaan Rumah Indonesia 2009

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tidak sulit membayangkan kesibukan Indonesia di tahun 2009. Poster wajah-wajah baru mulai memenuhi setiap sudut wilayah Indonesia. Pemilihan umum akan diselenggarakan tahun ini. Pemilihan umum langsung memang salah satu bukti bahwa Indonesia sedang menjajal demokrasi sebagai sistem politik. Namun apa artinya sistem politik yang (dianggap) sempurna bila manusia-manusianya belum siap. Apalagi begitu banyak PR yang harus segera dikerjakan di tahun 2009 daripada sekedar memandangi spanduk-spanduk kampanye.

PR yang cukup penting dikerjakan Indonesia adalah peningkatan kualitas masyarakat. Berdasarkan laporan dari United Nations Development Programme (UNDP), di tahun 2005 lalu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada di peringkat 107 dunia, persis di bawah Palestina yang berada di peringkat 106. Negara-negara Asia Tenggara lain bahkan jauh meninggalkan Indonesia. Singapura berada di peringkat 25, Brunei Darussalam di peringkat 30, dan Malaysia di peringkat 63. Ketiga negara tersebut tergolong high human development.

Di jajaran negara-negara medium human development, Thailand menduduki peringkat 78 kemudian Filipina di peringkat 90, dan Vietnam di peringkat 105. Di antara negara-negara Asia Tenggara hanya dua negara yang menduduki peringkat di bawah Indonesia yaitu peringkat 131 untuk Kamboja dan 132 untuk Myanmar.

Sejak tahun 1990, IPM digunakan untuk mengukur perkembangan masyarakat suatu wilayah dengan memperhatikan tiga aspek, yaitu aspek kesehatan atau harapan hidup, aspek pendidikan, dan aspek kualitas hidup. Indikator yang digunakan untuk mengukur aspek kesehatan adalah harapan hidup saat dilahirkan. Berdasarkan indikator ini, orang Indonesia memiliki harapan hidup hingga 69,7 tahun. Bisa diartikan bila Anda orang Indonesia dengan usia mendekati 70 tahun maka Anda boleh sedikit mencemaskan harapan hidup Anda. Dari angka ini Anda juga boleh heran dan mempertanyakan kebijakan pemerintah memperpanjang usia purna tugas hakim Mahkamah Agung hingga 70 tahun.

Pada aspek pendidikan, indikator yang digunakan adalah angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas dan kombinasi rasio pencapaian pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Di Indonesia, baru 90,4 persen masyarakat Indonesia usia 15 tahun ke atas sudah melek huruf. Bila dibandingkan dengan Malaysia yang baru 88,7 persen, angka ini memang cukup menggembirakan. Namun bila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara yang lain, Indonesia (lagi-lagi) masih jauh tertinggal.

Tahun 2006, pencapaian IPM Indonesia menurun, IPM Indonesia turun ke peringkat 109 dunia. Penurunan ini terjadi karena bencana tsunami yang melanda Indonesia. Sementara Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara kalang kabut dengan dampak tsunami, Malaysia malah memperbaiki angka melek hurufnya menjadi 91,5 persen atau 0,5 persen lebih tinggi dibanding angka melek huruf Indonesia di tahun yang sama.

Tahun 2007 dan 2008 situasi Indonesia membaik. IPM Indonesia kembali berada di peringkat 107, belum ada kenaikan yang signifikan sampai saat ini. Bagaimana dengan Indonesia di tahun 2009? Masihkah kualitas manusia Indonesia diperhatikan? Atau hanya sistem politiknya saja yang menjadi pusat perhatian?

PR Indonesia tidak hanya pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia. Tanggal 16 Desember 2008 lalu Indonesia dan UNICEF menandatangani perjanjian kerjasama senilai 93,5 juta dollar Amerika. Dana tersebut digunakan untuk meningkatkan kualitas anak-anak Indonesia di tahun 2009 dan memenuhi hak-hak mereka.

United Nations Development Assistance Framework Indonesia pun tak ketinggalan memberikan PR di tahun 2009 ini. PR tersebut di antaranya adalah direalisasikannya National AIDS Commission di 152 wilayah, dan rencana-rencana lain yang tercantum dalam Country Programme Action Plan pemerintah Indonesia dengan UNDP. Tidak hanya UNDP, Indonesia juga masih menyimpan PR dari Asian Development dalam Country Operation Bussiness Plan pada bulan Oktober tahun 2008 lalu.

Begitu banyak PR yang harus dikerjakan Indonesia. Akankah hanya pesta demokrasi saja yang menjadi perhatian negeri gemah ripah loh jinawi ini?

Tika Widyaningtyas
Mahasiswi Jurusan Statistika ITS

Berita Terkait