ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
09 Februari 2009, 21:02

Beasiswa Hitachi, Butuh Lima dari Asia Tenggara

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mereka adalah Badruszaman ST MT, Arie Dipareza ST MEPM, dan Lukman Nurochim ST MScEng. Ketiga dosen muda yang mengikuti seleksi ini mengaku senang dan bersemangat untuk bisa segera melanjutkan studinya melalui beasiswa dari Hitachi. “Saya mengikuti beasiswa ini karena memang bergengsi,” ujar Badrus, dosen Teknik Sistem Perkapalan yang telah mendapat acceptance letter dari Kobe University.

Sementara Arie yang mendapatkan acceptance letter dari Tohuku University ini mengaku berminat karena banyaknya support yang diberikan melalui beasiswa ini. Selain biaya kuliah dan biaya hidup disana selama 3-3,5 tahun, peraih beasiswa juga diberikan biaya mengikuti dua kali seminar di luar Jepang untuk tiap tahunnya.

Hal itu ditambah dengan support pasca studi dari Hitachi. Hitachi terus memberikan bantuan walaupun peraih beasiswa itu sudah lulus. Biasanya dengan mengajukan bantuan pendanaan riset. “Belum lagi ikatan keluarga antar alumni Hitachi yang sangat erat,” ujar dosen Teknik Lingkungan ini dengan tersenyum.

Ketiganya mengakui ketatnya persaingan untuk mendapatkan beasiswa ini. Namun mereka tetap optimis, sembari berharap agar mendapat beasiswa yang membuka pendaftaraanya tiap awal Juli. “Boleh dong kalau kita tetap optimis,” ujar Badrus.

Hal itu sangatlah wajar karena Hitachi hanya memilih lima belas universitas terbaik se-Asia Tenggara yang berhak mengikuti seleksi beasiswa ini. Indonesia hanya diwakili empat universitas yaitu ITS, UGM, UI, dan ITB. Hitachi memang tak main-main memberikan beasiswa bergengsi ini.

Dari lima belas universitas yang ditunjuk untuk mengadakan seleksi, hanya lima orang saja yang berhak mendapatkan beasiswa itu. “Tiap tahun biasanya ITS berhasil mengirimkan satu orang,” ujar Ir Agoes Achmad Masroeri MEng Deng PhD, alumni beasiswa Hitachi.

Pendaftar harus melalui seleksi administrasi dan wawancara. Beberapa diantaranya adalah surat rekomendasi dari universitas terkait, lulus tes kesehatan dan berumur kurang dari 35 tahun. Sedangkan nilai standar TOEFL yang disyaratkan adalah 530.

Masroeri mengungkapkan bahwa beasiswa ini memang dikhususkan untuk dosen yang ingin melanjutkan study S3 di Jepang. Hitachi akan memberikan beasiswa sebesar 185 000 Yen per bulan. Sementara itu, ITS sedang giat mendorong para dosennya untuk segera meraih gelar doktor. “Alumni Hitachi sendiri terus membantu dengan memberikan arahan dan terutama mengusahakan acceptance letter,” ujar dosen sistem perkapalan ini. (bah/mtb)

Berita Terkait