ITS News

Kamis, 26 Desember 2024
10 Februari 2009, 13:02

ITS Gelar Kerjasama Kedirgantaraan dengan PT GMF

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

”Sebagai kampus yang mempunyai dan mencetak SDM, kita sangat bangga dengan kesempatan yang diberikan kepada ITS untuk membantu Industri maintenance bidang penerbangan,” ujar Priyo Suprobo selaku Rekor ITS.

Probo juga menambahkan jika ITS juga siap menyediakan fasilitas jika dibutuhkan oleh perusahan yang berbasis di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. ”Kami juga siap jika suatu saat PT GMF AeroAsia membutuhkan lahan misalkan untuk mendirikan tempat pusat training maintenance di kampus ITS,” tambah Probo.

Selain itu Probo juga berharap jika bentuk kerjasama ini tidak hanya bermanfaat bagi ITS dan PT GMF AeroAsia saja. ”Semoga kerjasama ini bisa menghasilkan manfaat tidak hanya bagi kedua belah pihak tapi yang utama bagi bangsa Indonesia,” ulas Probo.

Sebagai pusat Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) kaliber dunia, bentuk kerjasama ini merupakan sebuah sarana membantu dunia pendidikan sekaligus lahan pencarian karyawan yang efektif dan efisien bagi PT GMF AeroAsia. ”Kerjasama ini selain bentuk kepedulian pendidikan juga merupakan sebuah cara yang dilakukan perusahaan kami untuk mencari karyawan yang harus dipersiapkan selama lima belasa tahun kedepan,” ungkap Richard Budihadianto, Direktur Utama PT GMF AeroAsia.

Dari kerjasama ini diharapkan kualitas salah satu anak perusahaan Garuda Indonesia Group ini bisa meningkat dan ketersediaan SDM bisa terpenuhi serta lebih baik. ”Saat ini perusahaan kami termasuk dari 40 besar MRO terbaik sedunia, harapannya kedepan melalui kerjasama ini bisa ditingkatkan lagi kualitasnya,” ujar Richard.

Dalam nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani, kerjasama ini selain menguntungkan PT GMF AeroAsia juga menyediakan banyak keuntungan bagi ITS. ”Melalui kerjasama ini, para civitas akdemika ITS kami fasilitasi untuk melakukan magang atau penelitian terutama bagi mahasiswanya. Selain itu kita juga menyediakan peluang lulusan ITS untuk menjadi karyawan di perusahaan kita,” ungkap Richard.

Richard juga menekankan pentingnya dunia penerbangan bagi Indonesia saat ini dan dimasa yang akan datang. ”Sebagai negara kepulauan yang besar bidang penerbangan mutlak diperlukan sebagai alternatif transportasi, akan tetapi sampai saat ini jumlah pesawat tebang di Indonesia secara keseluruhan tidak lebih dari seribu buah,” ungkap Richard. Disebutkan Richard, jumlah tersebut sangat sedikit sekali dibandingkan dengan Amerika Serikat yang jumlah pesawat terbang komersialnya saja mencapai lima belas ribu buah. (hoe/mtb)

Berita Terkait