ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
11 Februari 2009, 20:02

Ahmad Hisam, Rancang Pendeteksi Kebisingan Suara

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tanpa disadari, sering kali kita melalaikan kesehatan tubuh kita, tak terkecuali untuk kesehatan gendang telinga. Hal ini pulalah yang melatar belakangi Ahmad Hisam untuk mengambil Tugas Akhir yang bejudul Perancangan dan Pembuatan Alat Pendeteksi Tingkat Kebisingan Bunyi Berbasis Mikrokontroler.

"Saat Kerja praktek di Paiton, saya menyadari tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin pembangkit yang ada di PLTU tersebut sangat memekikkan gendang telinga dan kebanyakan para pekerja disana kurang menyadari hal itu," papar pria kelahiran 24 Januari 1985 ini. "Padahal itu dapat membahayakan baik secara permanen maupun sementara," tambah Hisam.

Adapun beberapa efek yang dapat ditimbulkan akibat tingkat kebisingan yang berlebihan diantaranya peningkatan tekanan darah ± 10 mmHg, peningkatan denyut nadi, konstraksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris, dan dapat menimbulkan efek pada aspek psikologia seperti merasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah.

Dalam keadaan normal, gendang telinga manusia mampu menerima tingkat tekanan bunyi pada saat kurang kurang dari 60 dB (desibel). Sehingga alat ini pun dirancang untuk mampu memberikan informasi kebisingan dalam tiga keadaan, yaitu aman, ambang batas bahaya, dan sangat bahaya yang di indikasikan dengan nyala lampu peringatan dengan rentang antara  58 dBA sampai  95 dBA.

Pria asal Kediri ini menuturkan, bahwa sebenarnya ada alat yang serupa, yakni Sound Level Meter. Alat tersebut telah diperjual belikan di pasaran namun harganya cukup mahal sekitar seratus juta rupiah. "Dengan alat ini (rancangan Hisam, Red) bisa menghemat hingga puluhan juta rupiah, karena biaya produksinya kurang lebih Rp 300.000 dan waktu pengerjaannya pun cukup singkat, hanya butuh waktu kurang lebih dua bulan lamanya," ujar Hisam.

"Sehingga, alat ini pun bisa di pakai oleh pabrik-pabrik industri, terutama agar para pekerjanya bisa terhindar dari bahaya tuli baik yang bersifat sementara maupun permanen," tambah putra dari pasangan Mohadi dan Siti Aisyah ini. (st/mtb)

Berita Terkait