ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
22 Maret 2009, 17:03

Mulai Bedah Mencit Hingga Pupuk Bokashi di Biozones 2009

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mengangkat tema Olimpiade sebagai sarana peningkatan dan pengembangan sains Biologi, HIMABITS mengelar Biozones 2009. Berbeda dengan penyelengaraan Olimpiade pada tahun sebelumnya, Biozones kali ini memusatkan soal test dan praktikum pada bidang keahlian jurusan biologi ITS sendiri seperti, Zoologi, Botani, Biologi Terapan/ Umum, dan Kelautan.

Ketua jurusan Biologi ITS Dra Dian Saptarini MSc pada sambutannya menyampaikan ucapan selamat bertanding dengan sportif serta memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya. "Konsentrasi, Ketrampilan dan kerjasama tim menjadi kunci keberhasilan kalian di final," ujar Dian berpesan kepada 20 tim yang mengikuti semifinal Biozones 2009. Hal ini senada seperti yang disampaikan oleh Ketua Pelaksana BOF 2009 Sulfachri, tentunya tidak hanya kemampuan siswa yang kita nilai melainkan juga ketrampilannya.

Sul panggilan akrab mahasiswa angkatan 2007 ini menambahkan, dari segi jumlah peserta pada tahun ini terjadi peningkatan drastis dari tahun sebelumnya. "Sebelumnya Biozones hanya diikuti 109 tim, Dengan peningkatan peserta tentunya menambah daya saing dari tiap peserta," ungkap Sul. Tidak hanya jumlah peserta yang bertambah dalam perhelatan Biozones kali ini, namun berimbas juga dengan tingkat kesulitan dan kualitas soal serta praktikumnya.

Seperti yang disampaikan ketua panita Biozones 2009 Yusriah, Bidang -bidang keahlian jurusan Biologi ITS sendiri yang kita tuangkan dalam bentuk soal dan praktikum. "Tentunya soal yang diberikan pada babak semifinal akan agak sulit, selain itu soal yang ada dibuat oleh teman- teman mahasiswa yang sebelumnya dikonsultasikan dulu ke dosen," tandas mahasiswi berjilbab ini.

Kesulitan ini cukup dirasakan Wahyu Jiva Perdana, perwakilan dari tim SMAN 1 Pasuruan. "Soalnya sulit bukan main, selain itu kita hanya diberi waktu 2 menit untuk menjawab soal," tutur siswa kelas 3 ini. Selain itu kita diharuskan berpindah ke 20 meja berbeda yang disana sudah menunggu soal dengan pertanyaan yang berbeda, tambah wahyu. Pada babak semifinal peserta memang diharuskan mengerjakan soal dengan cara rolling.

Pada babak final, Biozones 2009 menjadi arena pertarungan 5 perwakilan tim dari SMAN 1 Tuban, SMAN 1 Pamekasan, SMAN 1 Sampang, SMAN 2 Jombang, serta SMA 2 Darul Ulum Jombang. Berbeda dengan Semifinal dimana peserta diuji dengan soal-soal, namun pada babak final, peserta diharuskan mengamati preparat dari jaringan tumbuhan, membedah tikus putih (Mencit,red), identifikasi hewan laut, dan biologi terapan/ umum.

Edwin Setiawan, salah satu dewan juri babak final Biozones 2009 mengungkap penilaian pada babak final meliputi wawasan, ketrampilan dan kerjasama tim. "Peserta sekarang dihadapakan dengan mencit, dimana mereka harus mampu menunjukan berbagai organ dari sistem pencernaan, ekskresi, sirkulasi, dan reproduksi," papar dosen berkacamata ini.

Tak anyal banyak peserta yang kebinggungan ketika diminta menunjukan berbagai sistem dan struktur organ mencit tersebut. Hal ini terjadi ketika Edwin yang juga Dosen mata kuliah perkembangan hewan ini meminta peserta dari SMAN 1 Sampang untuk menunjukan sistem pencernaan dan sistem ekskresi. Edwin menambahkan ketrampilan dan skill peserta untuk mengetahui posisi dan fungsi dari organ juga menjadi penilaian dewan juri.

Ditengah-tengah babak final Biozones, panitia memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik Bokashi. Pelatihan yang diikuti 15 tim yang tidak lolos final ini, membudayakan agar memakai pupuk yang ramah lingkungan dan tidak membahayakan. Pada pelatihan disampaikan kebanyakan pupuk dipasaran memakai formalin untuk menghilangkan bau dan karbit.

Sedangkan pada pupuk Bokashi teknologi EM4 menjadi alternatif pembuatan pupuk organik yang ramah lingkungan. Pembicara pelatihan juga mengungkapkan secara umum pupuk Bokashi merupakan pupuk campuran antara pupuk kompos dan pupuk kandang.(fn)

Berita Terkait