ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
31 Maret 2009, 10:03

Hobby Fotografi Mengantar Duta Berprestasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebelumnya, Duta tidak pernah bermimpi akan mendapatkan penghargaan tersebut. Bahkan dia tidak tahu kalau karya-karyanya dilirik oleh Asia and Tourism Creative Award. Sampai suatu pagi di bulan Pebruari 2009, dia mendapat email yang berisi tentang pemberitahuan bahwa salah satu karyanya di Mandala Airlines Magazine mendapat award Magazine Editorial Spread on Travel Related Subjet nomor 3 se-Asia.

“Saya tidak tahu apa-apa. Tiba-tiba terjadi begitu saja. Jujur, saya sangat bangga atas penghargaan tersebut. Dengan ini saya bisa membanggakan Indonesia, khususnya ITS,” ujar putra pasangan Nus Irwansyah dan Agnes Tuti Rumiati ini.

Menurutnya, Kemampuan fotografi itu tidak diperoleh begitu saja. Butuh waktu dan proses yang panjang supaya matang dalam bidangnya. Anak pertama dari dua bersaudara ini mengaku kalau dia sudah punya hobi fotografi sejak masih duduk di bangku SMP. “Saya sudah menyukai dunia fotografi sejak SMP. Mungkin ada pengaruh dari hobi ayah saya yang juga suka fotografi. Tapi karena sibuk mengajar, ayah tidak bisa meneruskan hobinya,” aku pria kelahiran 3 Nopember 1983 itu.

Ketika memasuki masa perkuliahan, dia pun semaksimal mungkin mengasah kemampuannya. Tapi sayang, program studinya kurang memberi kontribusi akan keahlian fotografi. Pria bermoto The More You Do, The More You Can Do ini pun tidak mati kutu. Diam-diam dia sering mengikuti mata kuliah Fotografi untuk prodi Desain Komunikasi Visual (DKV). Bahkan, karya-karyanya banyak dinilai orang cukup bagus dan memuaskan. Sampai banyak temannya di DKV yang minta bantuan menjepret gambar untuk tugasnya.

Setelah memasuki dunia kerja, Duta semakin mengembangkan sayapnya di dunia Fotografi. Pria berhobi fotografi dan travelling ini pun sadar betul kalau ilmu yang diperolehnya semasa kuliah memang belum mumpuni. Bahkan dia mengaku kalau materi kuliah yang dibawanya ke dunia kerja hanya sekitar 10% saja. Selebihnya adalah pengalaman. “Sebagaimana kata pepatah, pengalaman adalah guru yang terbaik,“ tambahnya.

"Taste desain Indonesia di mata dunia memang masih dipandang sebelah mata. Bahkan Dunia lebih mengenal Bali sebagai sebuah negara, sedangkan Indonesia hanya sebuah kota di Bali. Tentunya hal ini sangat menyedihkan,“ ungkapnya lirih. Tapi hal ini tidak mematahkan semangatnya. Duta yakin kalau suatu saat taste desain orang Indonesia bakal diakui dunia. Hal ini tentunya dengan kerja keras.

Saat ini, pria berambut cepak ini sedang sibuk sebagai fotografer di Mandala Airlines Magazine yang bertempat di Singapura. Duta adalah satu-satunya orang Indonesia yang bekerja di majalah Travelling dan Desain tersebut. Bahkan, dia beberapa kali ditawari untuk bekerja di perusahaan asing yang berdomisili di Australia. Hasil fotografinya saat ini memang sudah diakui dunia. (niv/mtb)

Berita Terkait