Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, keinginan ITS untuk membuka Pendidikan Profesi Arsitektur (PPAr) sangat besar. Hal ini tak lepas dari minimnya jumlah arsitek, bahkan engineer yang bersertifikat di Indonesia. Padahal sertifikat seperti ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas para arsitek dan engineer di Indonesia untuk dapat bersaing dengan di dunia kerja internasional.
Hadirnya PPAr sekaligus menunjukkan bahwa gelar sarjana teknik saja tidak cukup, tapi juga harus membutuhkan sertifikat keahlian. “Pendidikan profesi bagi sarjana teknik selama ini masih sebatas wacana di kalangan persatuan insinyur Indonesia (PII),†terang Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo Ms PhD. Oleh karena itu pihaknya merasa bangga dengan terealisasinya PPAr di jurusan Arsitektur ITS.
Hal senada juga diutarakan ketua IAI pusat Endy Sugiono. Menurutnya hadirnya PPAr sekaligus menjawab tantangan global dunia kerja saat ini. “Dengan adanya PPAr , maka standar pendidikan arsitek di Indonesia akan sama dengan dunia,†kata Endy, seraya menjelaskan bahwa standar pendidikan engineering di dunia adalah lima tahun. Bahkan dalam waktu dekat ini pihaknya juga akan membuat kesepakatan dengan 10 negara ASEAN tentang hal itu, sehingga sertifikat PPAr akan diakui di seluruh dunia. “Jadi lulusan kita akan dapat bekerja di manapun, entah di Singapura atau bahkan di Alaska,†ujarnya.
Secara teknis, PPAr akan ditempuh dalam kurun waktu satu tahun dengan enam mata kuliah, yaitu dua mata kuliah Studio Perancangan, Teori Arsitektur, Etika Arsitektur, Architectural Practice, serta Desain dan Teknologi. Lulusannya akan menyandang gelar kandidat arsitektur. Selain itu juga ada program magang selama dua tahun. Mereka akan ditempatkan untuk magang bekerja di usaha arsitek milik anggota IAI yang ditunjuk IAI pusat. “Setelah itu, mereka baru bisa menempuh ujian sertifikasi, dan jika lulus berhak menyandang gelar IAI.†Terang Ketua Jurusan Arsitektur, Ir Purwanita Setijanti MSc PhD yang di temui di tempat terpisah.
Keberadaan PPAr diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menjadi bekal dalam memasuki persaingan dunia kerja. apalagi sekarang masih banyak arsitek yang praktek tanpa sertifikat. Sehingga di masa mendatang hal ini tidak akan terjadi lagi. (nay/ap)
Kampus ITS, ITS News — Melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia menjadikan kesempatan sekaligus tantangan untuk menuju Indonesia
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati Dirgahayu ke-80 Republik Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar upacara
Kampus ITS, ITS News — Tim Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali memboyong prestasi membanggakan di ajang kompetisi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana