ITS News

Rabu, 13 November 2024
26 April 2009, 13:04

Penataan Ruang Wujudkan Kota Hemat Energi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk membuat kota hemat energi. Menurut Walikota Surabaya, Bambang D H, upaya tersebut diantaranya dengan penyelesian masalah banjir. Problem ini dapat diatasi dengan membangun gorong-gorong dan perluasan sungai menuju laut.

Yang menarik, pengurusan surat-surat penting juga dapat menunjang terbentuknya kota hemat energi. Bambang yang menjadi keynote speker ini memberi contoh pengurusan KTP dan IMB di kelurahan akan menjadi efisien daripada di kantor pusat. Hal ini disebabkan pengurusan di kelurahan akan menghemat energi kendaraan bermotor. Selain itu, hal ini juga dapat mengurangi resiko kecelakaan di jalan menuju kanror pusat.

Pembentukan kota hemat energi juga dapat ditinjau dari peraturan yang berlaku. Menurut Dadang, salah satu pembicara, banyak pelanggaran yang terjadi pada UU Tata Ruang 26 Tahun 2007. Ia mengungkap bahwa implementasi UU tersebut di masyarakat tidak sesuai target program. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang tidak mencapai tiga puluh persen di setiap kota. Bambang D H menambahkan juga bahwa selama ini dokumen-dokumen yang dibuat oleh perencana tata ruang tidak selalu bisa diaplikasikan.

Acara yang bertempat di Rektorat ini semakin menarik ketika Prof Ir Johan Silas membawakan presentasinya yang bertajuk Dari Eco House Menuju Kota Berkelanjutan. Dosen Arsitektur yang membangun kembali kota Aceh, Nias, dan Kuala Kencana ini mampu memotivasi arek-arek ITS.

Tak hanya menjelaskan tentang presentasinya, Johan juga membagi-bagi pengalamnnya dalam membangun kota yang dilanda bencana seperti Aceh dan Nias. Ia menceritakan betapa dunia internasional tak ada yang berani membangun Aceh dan Nias karena kerusakan yang parah. “Tim dari ITS-lah yang pertama kali membangun kota itu dan tanpa permintaan tambahan waktu,” ungkapnya bersemangat.

Selain itu, dosen yang ikut menggagas master plan Surabaya ini juga mengajak mahasiswa untuk membuat Eco House. “Kalau mau membuat kota yang berkelanjutan, mulailah dari rumah yang berkelnjutan,” jelas Johan. Sementara itu, acara yang merupakan rangkaian Planopolis ini akan dilanjutkan dengan pameran foto di BAAK, Sabtu (2/5) hingga dua hari. (nrf/han)

Berita Terkait