Selama empat tahun terakhir, program kuliah yang dinamakan kuliah per kredit ini telah menghadirkan sejumlah pembicara dari institusi yang terkait dengan ilmu kimia. Selain untuk mengenalkan ilmu kimia di dunia industri, kuliah ini juga bisa menjadi alternatif agar mahasiswa lebih tertarik dengan ilmu yang sedang ditekuninya. “Secara teoritis mahasiswa bisa mendapatkan ilmunya di dalam kelas. Dengan sistem ini mahasiswa bisa langsung mengetahui ilmu dari para praktisi perusahaan,†ungkap Prof Dr R Y Perry Burhan MSc, selaku koordinator kuliah ini.
Kuliah tamu kali ini mengupas tentang Oil Product and Refining. “Kalau sebatas perminyakan kan banyak jurusan yang terkait. Bisa Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik Mesin, Teknik Kelautan dan lain-lain. Namun dengan spesifikasi refining (penyulingan, red) hal tersebut akan membuat pembahasannya lebih spesifik dengan ilmu kimia,†tambah Perry.
Kali ini, Gerrard Dechams yang menjadi pembicara dalam kuliah tamu kali ini. Dechams sendiri pernah lama bekerja di PT TOTAL E&P yang merupakan perusahaan minyak internasional. “Kami mengundang pembicara dari TOTAL E&P sendiri karena perusahaan ini sudah menjalin kerjasama dengan ITS, yang salah satunya adalah beasiswa TOTAL E&P,†ungkap ahli kimia organik ini.
Dalam kesempatannya, Dechams memaparkan pengetahuan dan pengalamannya selama bergulat di dunia Perminyakan Internasional. “Oil bisa dikategorikan menjadi beberapa bagian tergantung dari jenis kandungan karbon, komposisi, proses destilasi dll,†ungkap pria yang telah mengabdi di perusahannya selama 40 tahun. Ia mencontohkan karakteristik dari penggolongan kandungan karbon dengan gugus metana, ester, alkana, dan lain-lain.
Pada proses refining hal yang sering terjadi adalah adanya produk yang masih mengandung material sisa atau residu. “Biasanya adanya minyak yang “kasar†ini terjadi karena proses destilasi yang tidak sesuai, padahal hal ini sangat tidak diinginkan,†ungkapnya.
Dechams juga memaparkan sedikit tentang pengetahuan baru dalam dunia perminyakan. Bolling Range (daerah polarisasi, red.) dimana dengan mengetahui nilainya para praktisi bisa mengetahui langsung komposisi, proporsi dan sifat dari minyak selama proses penyulingan berlangsung. “Bolling Range ini didapatkan dengan metode World Wide yang menghubungkan proses destilasi para atmosfer dengan data destilasi pada laboratorium, †ulas pria kebangsaan Perancis ini. Namun ada pengecualian bahwa hal ini tidak bisa dilakukan untuk jenis minyak yang mengandung sisa atau residual oil.
Hal penting yang diulas dalam kuliah tamu kali ini adalah efek dari pengolahan minyak. Walaupun minyak sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia, namun pongelolaan dan penggunaannya juga bisa menimbukan efek bagi lingkungan sekitar. “Efek yang bisa ditimbulkan sangat banyak salah satunya adalah green house effect dan global warming,†pungkas Dechams.
Setelah kuliah tamu ini, para mahasiswa akan diberi waktu dalam sesi tanya jawab dan diskusi terkait dengan pemahaman dari kuliah yang telah didapatklan. Hal ini dilakukan bersama dengan dosen di kelas masing-masing. Kemudian diadakan tes dari materi kuliah tamu tersebut. Kedepannya kuliah per kredit ini akan terus dikembangkan dengan menghadirkan pembicara yang berkualitas.(hoe/bah)
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),