ITS News

Rabu, 13 November 2024
27 April 2009, 09:04

Komodo, Mobil Tangguh Karya Arek ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hampir tidak ada yang berbeda tampilan fisik yang dimiliki Komodo dengan mobil offroad lainnya. Dibuat dengan model kap terbuka dengan struktur metal membuat Komodo terlihat gagah dan siap untuk dikendarai di medan-medan sulit. Hanya saja yang menjadi perbedaan mendasar adalah ukuran, Komodo memiliki bodi lebih kecil dibanding kendaraan offroad lainnya.

Bobot yang dimiliki Komodo sendiri sangat ringan sehingga power yang diperlukan untuk melaju relatif lebih kecil, akibatnya konsumsi bahan bakarnya pun menjadi sangat irit. Untuk melintasi hutan dengan jarak tempuh sepanjang 100 kilometer dapat dilalui dalam 6-7 jam dengan konsumsi bahan bakar kurang lebih hanya 5 liter. Sedangkan kapasitas tangki Komodo adalah sebesar 15 liter, sehingga dapat bertahan di dalam hutan hampir selama 3 hari perjalanan siang hari.

Fungsinya pun beragam, disamping untuk misi penjelajah atau survei. Komodo juga sangat efektif digunakan sebagai kendaraan dengan fungsi pengawasan suatu wilayah. Komodo juga dapat digunakan untuk mengangkut beban hingga seberat 200 kilogram, ini berarti Komodo juga dapat berfungsi sebagai kendaraan utility. Apalagi kendaraan ini memiliki fitur self recovery yang memungkinkan Komodo untuk tidak terbalik saat jumping, "Jadi sampai saat ini belum ada yang bisa menggulingkan," ungkap Ibnu

Kelebihan lain dari Komodo adalah tingkat kestabilannya yang tinggi, bahkan untuk medan offroad yang sangat ekstrem sekalipun. "Bahkan kalau ada tanjakan setinggi 1 meter sekalipun, itu hanya dilompati saja oleh Komodo," ujar Ibnu Susilo. Stabilitas ini didapat dari desain khusus yang dikembangkan oleh para engineer Komodo dengan perhitungan matematika dan persamaan keseimbangan yang akurat untuk setiap komponennya. Meski begitu Ibnu menambahkan bahwa kendaraan ini juga menawarkan kenyamanan dan keamanan kelas tinggi. "Jadi kalau dipakai jumping nggak bakal terasa kayak jatuh, lembut aja, seperti naik sedan," tambah Ibnu.

Ibnu Susilo, kreator Komodo sendiri sudah memiliki jam terbang yang tinggi di bidang otomotif dan aeronautika, baik di tingkat nasional maupun internasional. Semenjak lulus dari jurusan Teknik Mesin ITS, Ibnu pun bekerja di IPTN. Tangan dinginnya turut membidani lahirnya pesawat N-250 Gatotkaca sebagai design integration configurator. Saat memproduksi mobil nasional Maleo pun Ibnu Susilo turut menyumbangkan tenaganya sebagai head design engineer.

Ketertarikannya dalam bidang otomotif dan aeronautika memang bukan hal baru, bahkan sejak mahasiswa pun Ibnu sangat terobsesi dengan kedua hal diatas. Saat mengajukan judul TA pun ia mengangkat judul Rancang Bangun Prototype Pesawat Terbang Ultra Light Model Flight Bike, saat itu dalam imajinasinya Ibnu ingin membangun sepeda motor yang bisa terbang. Judul itu pun disetujui di bawah bimbingan Prof Djati Nursuhud.

Meski sudah ada permintaan dari Hamburgh (Germany), Seatlle (US), Malaysia, dan Uni Emirat Arab namun Ibnu belum ingin mengekspor mobil inovatifnya ini. “Ijin ekspornya masih perlu waktu panjang, maka kami fokus untuk permintaan dalam negeri dulu,” ungkap Ibnu. (ap/mtb)

Berita Terkait